Peringatan Isra Mi'raj di SMP Muhammadiyah Program Khusus (PK) Solo berlangsung cukup khidmat, Kamis (8/2).
Ratusan siswa kelas 7 hingga kelas 9 pun begitu antusias mendengarkan kisah suci perjalanan Nabi Muhammad SAW di tahun ke-10 kenabiannya.
Mengutip sejumlah ayat Al-Qur'an, Ustad Furqon Hasbi yang menjadi petausiah dalam acara bertajuk Kajian Remaja Islam Muhammadiyah (Karim) ini pun mengisahkan kembali peristiwa turunnya perintah Allah SWT kepada umatnya untuk menunaikan ibadah Salat lima waktu ini.
Karena itu, Ustad Furqon pun mengajak semua siswa agar menjadikan salat sebagai kewajiban sekaligus kebutuhan untuk menerangi kehidupan dunia dan akhirat.
"Mari kita semua bisa menjadi pribadi yang bersyukur kepada Allah SWT. Kalau kita menghitung nikmat Allah SWT maka kita tidak akan pernah selesai menghitungnya," ucapnya.
Ia pun mengutip ayat Al Quran Surat An Najm ayat 14. Dimana dalam ayat tersebut dijelaskan Nabi Muhammad SAW bertemu Allah SWT untuk mendapat perintah salat.
Awalnya perintah salat sebanyak 50 kali kemudian dikurangi menjadi lima kali sholat. Artinya perintah salat tersebut sudah sangat ringan. Siapa yang tidak salat lima waktu maka sungguh menjadi pribadi yang sangat malas.
“Sebagai orang Islam maka kita menjadikan salat sebagai kewajiban dan kebutuhan. Hal itu seperti jika kita membutuhkan makan. Maka harus segera dipenuhi dan dilaksanakan. Salat sebagai sarana berkomunikasi dengan Allah SWT untuk menambah kecintaan kepada-Nya,” kata Ustad Furqon dalam ceramahnya.
Ustaz Furqon juga kembali mengutip ayat Al Quran surat Al Isra, surat ke-17 tersebut menjelaskan Maha Suci Allah yang memperjalankan hambanya pada waktu malam dari Masjidil Haram, Mekkah, ke Masjidil Aqsa di Palestina, Kota Yerusalem.
“Perjalanan tersebut ditempuh pada waktu malam tanggal 27 Rajab atau tahun 10 kenabian (Nabi Muhamamd SAW sudah 10 tahun menjadi nabi-red),” jelasnya.
Ustaz Furqon menambahkan sebelum berangkat dari Masjidil Haram, Mekkah ke Masjidil Aqsa, Palestina terdapat peristiwa besar yakni operasi jantung, pembedahan dada oleh Malaikat Jibril.
Saat itu usia Nabi 50 tahun. Allah SWT mempersiapkan Nabi karena harus menempuh perjalanan jauh. Nabi Muhammad SAW naik kendaraan yang bernama buroq. Buroq itu artinya kilat. Kilat itu bercahaya.
Buroq ini adalah nama hewan yang dijadikan kendaraan Nabi yaitu ukurannya lebih kecil dari kuda dan lebih besar dari keledai.
“Nabi Muhammad SAW naik buroq dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa kemudian dari Masjidil Aqsa terbang ke atas melewati 7 lapis langit sampai Sidratul Muntaha. Hal itu dijelaskan dalam surat ke-53, An Najm, Ayat 13-18. Peristiwa tersebut disebut isra miraj,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah, Ustazah Latifah dalam sambutannya menekankan pentingnya mengambil hikmah dalam peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW.
“Mari kita ambil pelajaran dari peristiwa Isra Miraj. Semoga kita semua semakin menambah energi untuk menjadi pribadi yang taat menjalankan perintah Allah SWT, taat menjalankan salat,” tandasnya.
- PT ABBA Tour, Tawarkan Pengalaman Spiritual yang Tak Terlupakan
- PT KAI Bakal Gelar Pertunjukan Barongsai di Stasiun Palur