Perlindungan Anak Di Masa Pandemi Harus Diperhatikan

Perlindungan terhadap anak-anak di masa pandemi harus dilakukan secara maksimal melalui berbagai cara. Salah satunya adalah dengan pemberian edukasi dan literasi melalui pendekatan budaya. 


Seperti yang dilakukan oleh dalang cilik, Muhammad Raffiandra Alvaro, yang memainkan lakon 'Kancil Antri Vaksin' kepada segenap masyarakat secara daring bersama Akatara-Jurnalis Sahabat Anak dan UNICEF.

Perwakilan UNICEF, Ermi Ndoen, menilai pendekatan budaya merupakan sebuah inovasi dalam mengkampanyekan perlindungan anak dari pandemi Covid-19.

"Unicef sangat mengapresiasi anak- anak masih memiliki semangat yang besar untuk mempertahankan budayanya," kata Ermi, Minggu (15/8).

Ermi menegaskan, kesenian wayang bukan hanya sekedar tontonan saja. Namun, syarat dengan nilai nilai tuntunan melalui berbagai karakter para tokohnya.

"Tak hanya itu, di era kemajuan teknologi seperti sekarang ini, kesenian wayang pun juga bisa dimainkan secara virtual,” tegasnya.

Sementara itu, dalam diskusi daring, ketua Himpunan Pendidik dan tenaga Kependidikan Anak usia Dini (Himpaudi) Jawa Tengah, Dedy Andriyanto SSos, mengatakan Covid-19 telah membuat perubahan besar, tak terkecuali paradigma pendidikan di negeri ini. 

Mulai dari orang tua yang harus berperan sebagai pendidik hingga bagaimana pendidikan harus menyesuaikan dengan situasi yang belum sepenuhnya aman dari pandemi.

"Pandemi memang membuat dunia pendidikan ikut terpuruk, tetapi kita juga harus bisa bersama-sama berbuat agar pendidikan anak- anak tidak terhenti,” kata dia.

Dedy menambahkan, cara pandang dan cara berpikir tentang pendidikan harus diubah agar pendidikan anak-anak bisa diselamatkan. Karena anak merupakan generasi emas bangsa di masa yang akan datang.

Menurutnya yang diperlukan anak di masa pandemi adalah perlindungan. Bentuk perlindungan bisa didapatkan dari program vaksinasi Covid-19 maupun dari apa yang seharusnya didapatkan anak.

"Misalnya dari asupan gizi yang baik, pemenuhan kesejahteraan kesehatan yang lain dan juga menjaga agar anak tidak mendapatkan toxic stress. Karena itu, perlindungan dan perhatian akan menjadi imun yang kuat bagi anak- anak,” jelasnya.