Perlintasan Lokasi Kecelakaan KA Wisata Ditutup Tanpa Izin Warga

PT Kereta Api Pariwisata Ambarawa-Tuntang wilayah Daop 4 Semarang memasang palang besi di dua titik pelintasan, tepat di lokasi terjadinya tabrakan antara angkot Prona dengan kereta pariwisata, Senin (23/5).


Tak pelak, pemasangan ini diprotes wa bahkan membuat warga setempat resah. Pasalnya, pemasangan dianggap tidak ada izin dan koordinasi dengan Forkopimcam Ambarawa-Tuntang.

Termasuk, sosialisasi ke warga sekitar pun diduga nihil.

"Tadi, pemasangan siang sekitar pukul 11.30 WIB. Alasannya, peningkatan keselamatan di pelintasan KA Pariwisata," ujar Agus (35), warga Ambarawa yang mengetahui perihal pemasangan palang besi.

Alasan lainnya, penutupan perlintasan tanpa palang pintu itu rawan kecelakaan dan /atau menyebabkan terjadinya kecelakaan.

Akibatnya, warga pun protes. Karena selain tidak ada koordinasi dengan Forkompincam.

"Yang dipertanyakan warga dampak dengan penutupan tersebut. Masyarakat mulai resah dan mempertanyakan permasalahan jalan ditutup karena akses (jalan) jadinya memutar," terang Agus.

Disebutkan warga lainnya, Forkompincam Ambarawa baik camat, danramil dan kapolssk telah menyarankan agar dari pihak KA Ambarawa menjelaskan kepada masyarakat tentang penutupan jalan tersebut.

Humas KAI Pariwisata Ambarawa-Tuntang M Ilud Siregar tidak bersedia memberikan komentarnya.

Sementara, salah satu Forkompincam Komandan Koramil 09/Ambarawa Kodim 0714/Salatiga Kapten Inf Sofyan Amirudin saat dikonfirmask menyebutkan, pihaknya diwakilkan Camat Ambarawa.

"Danranil biar di wakili Pak Camat saja," ucap Kapten Inf Sofyan Amirudin.

Seperti diketahui, tabrakan melibatkan  angkutan kota (angkot) Prona di pelintasan tanpa palang pintu, di Temperan Langsiran, Sawahan, Ambarawa, Minggu (22/5).

Meski tidak sampai menimbulkan korban jiwa, kejadian tersebut membuat masyarakat sekitar rel kereta api jengkel dengan sopir angkot Prona dengan Nopol H-7406-OC yang dikemudikan Mas'ud (55) warga Dusun Kebondowo, RT.04 RW.09, Kec. Banyubiru Kab.Semarang.

Pasalnya, pengemudi Prona 'nyelonong' melewati perlintasan, padahal sudah diperingatkan warga sekitar kejadian.