Pertandingan PSIS VS Malut United Diakhiri Kericuhan, Suporter Rusuh Bentrok Dengan Polisi Di Luar Stadion Jatidiri 

Polisi Dan Supporter Pendukung Terlibat Bentrokan Setelah Pertandingan PSIS Semarang Versus Malut United Di Luar Stadion Jatidiri, Minggu (22/12). Tangkapan Layar Video
Polisi Dan Supporter Pendukung Terlibat Bentrokan Setelah Pertandingan PSIS Semarang Versus Malut United Di Luar Stadion Jatidiri, Minggu (22/12). Tangkapan Layar Video

Semarang - Bentrok suporter atau pendukung setelah pertandingan PSIS Semarang melawan Maluku Utara (Malut) United usai kompetisi lanjutan Liga 1 terjadi, Minggu (22/12) sore di luar Stadion Jatidiri. Kericuhan itu, petugas dan supporter bentrokan dimulai saling dorong dan massa rusuh berusaha dipukul mundur aparat dengan tembakan gas air mata. 


Hasil pertandingan, tuan rumah PSIS Semarang kalah 1-3 dari tim tamu Malut United.

Situasi setelah pertandingan berakhir memanas dan para pendukung mencoba memprovokasi petugas kemanan berjaga. Tak lama, terjadilah bentrokan saling dorong. 

Petugas berjaga di luar stadion melakukan usaha dengan tindakan tegas membubarkan massa yang rusuh. Aparat menghalau massa dengan tembakan gas air mata dan semprotan mobil Water Canon. 

Namun, tindakan represif petugas dibalas lemparan batu dan kembang api para supporter. 

Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, menjelaskan bentrokan terjadi setelah pertandingan PSIS. Massa pendukung yang seharusnya sudah bubar meninggalkan stadion, malah tak mau dibubarkan dan terjadi bentrokan. 

"Massa pendukung 'kan setelah pertandingan seharusnya bubar. Tetapi tidak segera bubar. Saat petugas menghalau massa agar membubarkan diri, malah mendapat perlawanan dan terjadi bentrokan," jelas Kombes Irwan. 

Aksi bentrok dan kericuhan di sekitar Stadion Jatidiri akhirnya berhasil ditangani pihak kepolisian. Kapolrestabes Semarang itu menegaskan, pihaknya bersama personel Brimob berhasil membubarkan massa. Kondisi dapat dikendalikan dan massa pun bersedia membubarkan diri. 

"Kami akhirnya berhasil meredam kericuhan dan membubarkan massa. Di lokasi luar stadion, kami berusaha mencairkan suasana ketegangan dengan mengajak para suporter bermediasi. Memang sempat sulit. Namun, massa akhirnya bersedia bubar dan pulang meninggalkan stadion," terang Kombes Irwan.