Perusahaan agrikulutur produk pupuk organik Bio Takemi dari Jepang ingin menjajaki kerjasama berkaitan dengan pertanian organik di Purbalingga, Selasa (11/2).
- 120 Orang Ikuti Pelatihan Program Kartu Prakerja
- Mantap! Daya Beli Indonesia Nomor Tujuh di Dunia
- Penjualan Daihatsu di Jawa Tengah Meningkat Hingga 22 Persen
Baca Juga
Mereka datang sembari menunjukan pencapaian produknya yang sudah dilakukan di Purbalingga. Diantaranya berupa hasil ujicoba produk pupuknya untuk proses perkecambahan biji/benih sejumlah komoditas pertanian di kabupaten tersebut.
Hasil pengamatan kami, ujicoba pupuk untuk perendaman biji melon, kita melihat ada perbedaan dari yang pakai Bio Takemi dengan metode biasa dengan durasi yang sama. Dari 36 biji bisa 100% tumbuh kecambah semua, sedangkan yang tidak, hanya tumbuh dua biji dan berlangsung lebih lama," kata Kepala Dinas Pertanian Purbalingga, Mukodam.
Bio Takemi menurutnya telah diujicoba tahap perkecambahan tersebut di beberapa tempat. Diantaranya di Desa Serang, Kutasari dan Mewek, untuk komoditas sayur, palawija, nanas, Semangka, padi dan berbagai buah-buahan.
Meski demikian, pupuk Bio Takemi belum diujicobakan untuk sampai pada tahap kualitas dan kuantitas produksi. Sehingga masih membutuhkan waktu untuk pembuktian.
Menurutnya, kerjasama ini bisa dilakukan dengan berbagai syarat. Misalnya, perhitungan biaya yang lebih efisien, menghasilkan komoditas yang benar-benar organik dan sehat.
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengucapkan terimakasih kepada Bio Takemi yang telah memilih Purbalingga sebagai pilot project ujicoba pupuk organik untuk komoditas di Purbalingga.
"Harapan saya mungkin nanti jika hasil ujicoba bisa membuahkan hasil yang baik, tentunya bisa bermanfaat bagi petani kami di Purbalingga," katanya.
- bank bjb dapat Rating Leadership AA dalam ESG Disclosure Awards 2021
- Wali Kota Apresiasi Dukungan Terhadap UMKM
- Semester I 2018, Sukowati Field Beri Kontribusi Terbesar