Mantap! Daya Beli Indonesia Nomor Tujuh di Dunia

Di tengah gejolak inflasi yang menjadi momok bagi negara-negara di dunia, Indonesia mampu menunjukan eksistensi dengan bertengger di posisi tujuh dunia untuk kategori daya beli.


Hal tersebut disampaikan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI, M. Tito Karnavian saat memimpin koordinasi TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah) bagi seluruh Pemda (Kab/Kota dan Provinsi) se-Indonesia yang diadakan secara virtual, Senin (7/11).

Tito mengatakan, bahkan di Eropa seperti Turki memiliki angka inflasi yang telah menembus 83,51 persen dan Moldova 33,97 persen. Menurutnya, peningkatan angka inflasi berdampak pada penurunan daya beli masyarakat di seluruh dunia dan berakibat pada ancaman krisis pangan.

"Itu berpengaruh pada daya beli masyarakat di seluruh dan krisis pangan juga mengikuti," katanya.

Namun demikian, menurut Tito, karena kerja keras semua pihak, inflasi di Indonesia bisa ditekan dan daya beli masyarakat Indonesia bisa dipertahankan. Indonesia tercatat berada di peringkat tujuh untuk ekonomi terbesar dan daya beli di dunia dengan mencatatkan sebesar 4,02 Triliun USD.

"Kita mengungguli Brazil, Inggris dan Perancis yang berturut-turut di peringkat 8,9 dan 10," ujarnya.

Catatan apik tersebut, masih menurut Tito harus diimbangi dengan kewaspadaan dan kerja keras dari semua pihak karena di beberapa daerah di Indonesia mencatatkan angka inflasi yang cukup tinggi. Misalnya saja adalah Provinsi Sumatera Barat yang menyentuh 7% dan kabupaten/ kota seperti Bulungan di Kalimantan Utara berada di angka 9%.

"Inflasi kita (Indonesia) sekarang 5,71 % turun dari bulan lalu 5,95 persen. Ini lebih bagus dari negara Asean seperti Laos yang mencapai 34 %. Tapi daerah-daerah juga harus waspada karena ada daerah yang mencatatkan inflasi cukup tinggi," ujarnya.