Direktur Wahid Institute, Yenny Wahid mengimbau peserta
Pemilu 2019 baik Pilpres dan Pileg agar tidak berkampanye di lingkungan
pondok pesantren.
- Gerindra Kumpulkan Elite Parpol Koalisi Di Kertanegara
- Hashim Djojohadikusumo : Kita Punya Uang, Ada Uangnya
- Obat Rasa Kangen, Para Seniman Pelukis Gambar Sketsa Wajah Ahmad Lutfhi
Baca Juga
"Kalau kunjungan sekedar ajarkan masyarakat pemahaman nilai baik enggak apa-apa, kampanye ya dilarang," ujar Yenny di sela-sela Dialog Peradaban Lintas Agama di Hotel Aryaduta Jakarta, Sabtu (12/10).
Putri Gus Dur itu melanjutkan, pesantren harus terbebas dari proses politik praktis karena di sana merupakan tempat belajar.
Para kandidat boleh saja mengunjungi pesantren dalam rangka menjalin silaturahmi dengan ulama dan mendengar aspirasi, namun tidak diperkenankan kampanye.
"Kalau silaturahmi enggak apa-apa, semua kandidat boleh, karena kandidat layak dengar aspirasi semua kalangan masyarakat. Yang enggak boleh arena ponpes dipolitisir," jelas Yenny.
Dengan
menjaga pesantren dari proses politik praktis juga secara langsung
menjaga para santri generasi masa depan agar selalu netral dalam
mengambil sikap politik.
- Politisi Gaek PDI Perjuangan Turun Gunung Hadiri Penetapan Caleg Terpilih, Teddy: Ini Dinamika Perpolitikan
- Pena Mas Ganjar Beri Bantuan Token Listrik untuk Optimalkan Mesin Air Pertanian di Wonosobo
- Silaturahmi Ulama di Ponpes, Sandiaga Uno Jalani Masa Orientasi Masuk PPP