PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai subholding gas Pertamina menunjukkan kinerja yang positif pada semester 1 2021.
- Avanza Beri Kontribusi Terbesar Penjualan Nasmoco
- Perencanaan Pensiun Harus Diimbangi Perhatian Terhadap Biaya Kesehatan
- Raffi Ahmad Siap 'Caplok' Semarang Jadi Gurita Bisnis Rans
Baca Juga
PGN berhasil membukukan pendapatan sebesar USD 1.464,6 juta. Dari pendapatan tersebut, PGN mencatat Laba Operasi sebesar USD 210,7 juta dan EBITDA sebesar USD 408,7 juta. PGN juga berhasil meraih peningkatan laba diatribusikan ke induk menjadi USD 196,5 juta (atau Rp2,81 trilyun, dengan kurs IDR/USD: Rp14.294) pada semester I tahun 2021 meningkat dibandingkan periode sama pada tahun 2020 sebesar USD 6,7 juta.
Kinerja tersebut dibukukan dari kinerja operasional dengan tren positif, volume niaga gas selama periode Januari-Juni 2021 sebesar 867 BBTUD dari target 850 BBTUD dan naik jika dibandingkan volume niaga gas Semester I 2020 sebesar 811 BBTUD (YoY). Untuk volume transmisi pada periode yang sama tahun 2021 sebesar 1.232 MMSCFD.
PGN juga mencetak volume upstream sebesar 3,84 MMBOE, Regasification sebesar 91 BBTUD, LPG Processing sebesar 114 TPD, dan Oil Transport sebesar 9.321 BOEPD. Perseroan mampu meningkatkan pangsa pasar melalui penambahan jumlah pelanggan di berbagai sektor, sampai semester I 2021 telah melayani lebih dari 500.000 pelanggan dengan cakupan jaringan pipa gas bumi sepanjang lebih dari 10.600 km dan market share dapat terealisasi sebesar 92%.
"Di tengah pandemi Covid-19, PGN mendapatkan beberapa recovery kinerja keuangan dari 3 putusan pajak yang telah berketetapan hukum tetap sebesar USD 48.38 juta, dari peningkatan volume sektor industri komersial yang telah mulai pulih dan sektor kelistrikan yang menjadi pelanggan utama PGN," jelas Direktur Keuangan PGN, Fadjar Harianto Widodo, dalam rilisnya, Jumat (1/10).
Adapun posisi keuangan konsolidasian PGN per 30 Juni 2021, tetap menunjukkan posisi keuangan yang masih baik, dengan total aset sebesar USD 7,53 miliar, total liabilitas USD 4,36 miliar, total ekuitas USD 3,17 miliar, serta rasio lancar (perbandingan aset lancar dengan liabilitas jangka pendek) sebesar dua kali. Hal ini menunjukkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya masih sangat baik.
Selain upaya untuk tetap meningkatkan pendapatan serta upaya untuk menekan beban usaha (operating expense/opex) melalui efisiensi beban operasional di berbagai proses bisnis, manajemen telah melakukan berbagai improvement dengan tetap mengedepankan aspek safety dalam operasional.
"PGN berusaha mengoptimalkan setiap peluang agar gas bumi dapat menjadi energi bagi pemulihan ekonomi Indonesia dengan semangat energizing you. Kami juga bersyukur bahwa tren perbaikan kinerja PGN sangat positif. Inilah yang menjadi fokus perusahaan saat ini dan ke depan," tutup Fadjar.
- Semen Gresik dan BPBD Rembang Perkuat Desa Tangguh Bencana
- Pemprov Jateng Akselerasi Sertifikasi RPH Halal
- Kembangkan Integrated Farming, Semen Gresik Raih Penghargaan Kementerian BUMN