Pilwakot Semarang, Jangan Sepelekan Nama Yoyok Sukawi!

Dico, Kaesang, dan Yoyok Sukawi foto bersama dalam acara pertemuan di Kantor PSI. Dicky Aditya/RMOLJateng
Dico, Kaesang, dan Yoyok Sukawi foto bersama dalam acara pertemuan di Kantor PSI. Dicky Aditya/RMOLJateng

Nama beberapa kandidat calon wali kota Semarang bakal bertarung di pemilihan Pilwakot besok mulai muncul sejak beberapa bulan ini.


Meski Dico Ganinduto tiba-tiba mengejutkan, namun ada nama-nama lain tak kalah kualitasnya serta dilihat dari popularitasnya. 

Sebut saja ada Yoyok Sukawi, bos PSIS Semarang ini juga kabarnya pasti maju. Nama besar Yoyok pun sudah terkenal di kalangan masyarakat Semarang. 

Sekarang ini, partai-partai koalisi pendukung juga sepertinya telah mempersiapkan rencana demi bersaing memenangkan Pilwakot. 

Bagi Pengamat Politik Universitas Diponegoro Dr Teguh Yuwono, majunya Yoyok ini bukanlah sebuah kejutan. Sejak Pilkada beberapa periode, Yoyok juga sering dijagokan maju karena dari segala aspek sesuai kriteria. 

"Loh jangan meremehkan nama Yoyok Sukawi, track recordnya pasti semua orang tau. Berkali-kali selalu dikait-kaitkan dengan Pilkada dan akhirnya bisa benar-benar ikut serta, tentu sesuatu yang luar biasa," kata Teguh, Jumat (2/8). 

Selain terkenal, Yoyok Sukawi juga seringkali dianggap sosok spesial di mata masyarakat Kota Semarang. 

Alasannya juga gampang ditebak, sebab Yoyok merupakan orang penting di belakang tim kebanggaan masyarakat Semarang, PSIS Semarang. 

Terkait hal itupun, Teguh menganggapnya benar, potensi peluangnya untuk mendapatkan suara tinggi juga pasti terbuka dan mungkin sekali. 

Namun, kata Dekan Fisip Undip ini, soal hasil dikembalikan lagi, tergantung usaha dan kerja keras masing-masing calon serta partai pendukungnya. 

"Nggak ada yang ragu tentang siapa orangnya, baik, ramah, dan rendah hati. Itu yang dikenal umum. Tetapi, tolak ukurnya adalah komitmennya terhadap kemajuan sepakbola di Semarang dan jelas nggak ada tandingannya. Namun, kalau mau tanya hasil, itu urusan pemilih. Kan penentunya kerja keras, usaha, dan keberuntungan," tutur Teguh.