DPP PKB mulai bereaksi dengan wacana diangkatnya anggota
Dewan Pengarah Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP) Mahfud MD sebagai
Cawapres Joko Widodo. Dipilihnya Mahfud untuk menarik suara kalangan
Nahdlatul Ulama.
- Ketum PAN Sudah Pamitan Ke Jokowi
- KSP: Pengesahan RUU KUHP, Babak Baru Kemajuan Indonesia sebagai Bangsa yang Berdaulat dan Beradab
- Relawan Dinda Deklarasikan Dukungan untuk Sudaryono sebagai Calon Gubenur Jateng
Baca Juga
Wakil Sekjen DPP PKB, Jazilul Fawaid menilai Mahfud sama sekali tidak mewakili NU.
Menurutnya, kalaupun Jokowi ingin mencari cawapres yang bisa menarik suara Islam khususnya NU semestinya diambil dari kader PKB.
Jazilul bahkan berani memastikan bahwa Mahfud sama sekali tidak berniat maju dalam kontestasi Pilpres 2019.
"Nggak ada itu. Pak Mahfud kan Enggak maju. PKB partai yang lahir dari NU jelas hasilnya lewat PKB. Yang jelas PKB atau para kiayi memandatkan ke Cak Imin," ujar Jazilul di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/7) dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL
Kemunculan nama Mahfud setelah Presiden Jokowi dan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri bertemu di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, Minggu malam (8/7).
Dalam pertemuan itu disebut-sebut
Megawati merestui mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD sebagai
pendamping Jokowi di Pilpres 2019.
- KPU Purworejo Membuka Rekrutmen 9.744 KPPS untuk Pilkada 2024
- Elektabilitas Bugar-Fahmi Meningkat, Pilkada Banjarnegara Makin ‘Panas’
- Andika-Hendi Nomor Urut 1, Luthfi-Yasin Nomor Urut 2