Survey yang dilakukan CEO dan Founder PolMark Indonesia Eep Saefulloh Fatah menyebut tidak ada kader partai peserta pemilu yang 'kompak'.
- Diusung PSI, dr. Robby : 30 Tahun Bergerak Dibidang Kemanusiaan, Saya Ingin Mengabdikan untuk Salatiga
- Hendi Masuk Bursa Cagub Jateng dan DKI
- Paryono : Jaga Netralitas ASN dan Kades Saat Pilkada
Baca Juga
Ia bahkan menyebut Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Gerindra, PAN tidak solid 100 persen mendukung capres masing-masing.
"Tidak ada dukungan solid. Yang harus diketahui di segmen mana yang belum solid, segmen mana harus kampanye khusus disisa-sisa terakhir ini," kata Eep dalam forum Pikiran, Akal, dan Nalar di Hotel Grand Arkenso Semarang, Rabu (13/3/2019).
Pihaknya mengeluarkan data PDIP, sejumlah 74,6 persen mendukung 01. Kemudian 5,9 persen dukung 02 dan 19,5 persen masih bimbang.
Lalu, dalam Partai Gerindra, 11 persen mendukung justru mendukung 01, lalu 68,8 persen mendukung 02, dan 12,2 persen masih bimbang.
Sedangkan kader PAN 25 persen mendukung 01. Kemudian 49,2 persen mendukung 02, dan 25,8 persen masih bimbang.
Tidak hanya itu, surveynya juga mengungkapkan kesenjangan antara gabungan elektabilitas partai dengan elektabilitas Capres-Cawapres yang diusungnya.
Yaitu, agregat elektabilias Jokowi-Amin di 73 Dapil adalah 40,4 persen. Sedangkan gabungan elektabilitas partai-partai pengusung Kandidat Nomor 01 adalah 67,4 persen. Artinya ada defisit 27 persen yang belum memilih.
Kemudian, elektabilitas Prabowo-Sandi adalah 25,8 persen. Sedangkan elektabilitas partai-partai pengusungnya adalah 32 persen. Artinya ada kesenjangan sebesar 6,2 persen.
"Hal itu menunjukan elektabilitas partai, belum tentu elektabilitas Pilpres," tandasnya.
Survei PolMark Indonesia bekerjasama dengan DPP Partai Amanat Nasional.
Digelar di 73 Dapil dari 80 dapil seluruh Indonesia untuk tingkat pemilihan DPR RI.
Survei ini dilakukan dari bulan Oktober 2018 hingga Februari 2019 dengan jumlah responden 440 di masing masing 72 dapil dengan margin of error plus-minus 4,8 persen dan 880 responden di 1 dapil dengan margin of error plus-minus 3,4 persen.
Pengambilan sampel survei ini dilakukan dengan metode Multistage Random Sampling dengan selang kepercayaan 95 persen.
Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan menanggapi masih terpecahnya dukungan kadernya.
Ia menganggap survei yang dilakukan terhadap 35 ribu lebih responden itu terpercaya dan dipertanggungjawabkan.
"Saat ini survei menempatkan kita di posisi 6 dan selalu postif margin of error ke atas," jelasnya.
- Safari Politik Berlanjut, PDIP dan Demokrat Karanganyar Bertemu
- KPI dan Puluhan Ormas Perempuan Salatiga Desak Disahkannya RUU PKS
- Lima Ribuan Pemohon: KPU Tidak Memperpanjang Permintaan Bawaslu Akomodasi Layanan Pindah Memilih