Kekecewaan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD dinilai wajar lantaran batal menjadi calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo.
- Ketua DPD PSI Kota Semarang Siap Tarung Berebut Kursi Wakil Wali Kota
- Indo Barometer : Tiga Faktor Jadi Penentu Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran
- Pertemuan PKS dan Golkar Solo, Sebut Nama Sekar Tandjung Masuk Penjaringan Calon Dari Eksternal
Baca Juga
"Kita memaklumi seseorang yang barangkali sudah menerima sinyal tetapi belum keputusan," ujar Sekjen PPP Arsul Sani di Kantor DPP Nasdem, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (15/8).
Dia mengibaratkan posisi Mahfud seperti sebuah perlombaan lari. Di mana ada pelari yang sejak start sudah unggul, tetapi kalah jelang garis finis.
"Ada pelari yang lakukan sprint sehingga sampai garis finish lebih dahulu. Lihatnya seperti itu aja," katanya.
Arsul menyebut ungkapan Mahfud bernada serangan salah satunya kepada Ketum PPP Romahurmuxiy adalah hal manusiawi. Menurutnya, ketika seseorang batal mendapatkan sesuatu yang hampir dia raih tentu akan kecewa.
"Kita pun kalau ketika kita sudah menerima kata-kata, paling tidak info bahwa akan dapatkan sesuatu kemudian batal kan kita kecewa," tandasnya.
- Qodari : Sekali Putaran Prabowo-Gibran Bukan Hal Mustahil
- Penetapan Nomor Urut Cabup-Cawabup Banjarnegara, Bugar 1 dan Amalia 2
- KPU Bakal Umumkan Rekapitulasi Pemilu 2024, Ini Pesan Gibran Pada Relawannya