Putus Rantai Penularan PMK, Pasar Hewan Wonogiri Ditutup Sementara

Ilustrasi Pengobatan Penyakit Mulut Dan Kuku Pada Ternak Sapi. Dokumentasi
Ilustrasi Pengobatan Penyakit Mulut Dan Kuku Pada Ternak Sapi. Dokumentasi

Wonogiri - Bupati Wonogiri, Joko Sutopo mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 014/2025 tentang Penutupan Sementara Operasional Pasar Hewan Sapi dan Kambing di Wonogiri.

Dalam SE tersebut disebutkan penutupan Pasar Hewan dimulai Jum’at (03/01) sampai Kamis (09/01) minggu depan.

“Penutupan kami lakukan karena kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang melonjak,” kata Jekek, sapaan akrab Joko Sutopo, Jum’at (03/01).

Lebih lanjut, Jekek menjelaskan bahwa selama pasar ditutup, akan dilakukan sterilisasi pasar hewan. Untuk itu semua aktivitas jual beli ternak dihentikan, baik di dalam pasar maupun di sekitar pasar hewan.

Langkah cepat ini dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan penularan PMK di Wonogiri yang sangat mengkhawatirkan.

“Selama tahun 2024 ada 310 ternak terpapar PMK. Hari ini bertambah 74 kasus, sehingga menjadi 384 kasus. Ini sudah masuk kategori  luar biasa,” ungkap Jekek.

Sementara jumlah populasi sapi mencapai 170.324 ekor.

Untuk itu pihaknya terus berkoordinasi dengan dinas teknis mengerahkan segala upaya untuk meminimalisir dengan cara memutus rantai penularan. Salah satunya adalah menghentikan interaksi niaga sapi di pasar hewan untuk sementara.

“Langkah antisipatif ini kami lakukan untuk menghindari potensi kerugian yang lebih besar terutama bagi masyarakat, karena penularannya cukup tinggi. Bahkan angka kematiannnya sudah di angka 57,” jelasnya.

Upaya untuk meminimalisir penularan kasus PMK diantaranya akan dilakukan penyemprotan desinfektan secara serentak di 17 pasar hewan yang ada di wilayah Wonogiri.

Selain itu Jekek juga menghimbau kepada seluruh peternak untuk membersihkan kandang ternak mereka.

Jekek berharap masyarakat memaklumi dan mematuhi kebijakan yang diambil pemerintah agar kasus PMK dapat tertangani segera sehingga tidak akan menimbulkan kerugian yang lebih besar bagi peternak.

“Penutupan pasar ini adalah alarm warning agar masyarakat memiliki pemahaman terkait kondisi PMK kali ini sebagai kondisi luar biasa (KLB) sehingga timbul kesadaran,” harapnya.

“Kami terus melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat dan provinsi untuk mengupayakan vaksin agar secepatnya bisa didistribusikan dan dilakukan vaksinasi serentak juga,” tegasnya.