- Bupati Purbalingga: Hari Otonomi Daerah Ke-29 Harus Diikuti Reformasi Birokrasi
- Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Tunggu Peran Anak-anak Muda Kelola Pertanian Kreatif
- Wacana Pemekaran Wilayah, DPRD Jateng Belum Buat Bahasan
Baca Juga
Rembang - Masyarakat mengkritik perpustakaan umum yang baru dibangun dengan biaya pembangunan hampir Rp10 miliar karena tutup pada hari Sabtu dan Minggu.
Mereka menilai kalau tujuannya untuk meningkatkan minat baca masyarakat terutama kalangan pelajar, seharusnya perpustakaan buka pada hari Sabtu dan Minggu.
Giya, salah satu warga, berpendapat perpustakaan jangan hanya buka di jam kerja Senin-Jum’at karena bertabrakan dengan jam sekolah.
“Gimana caranya anak-anak sekolah mau berkunjung, kalau Sabtu dan Minggu tutup,” ungkapnya, Jum’at (03/01).
“Padahal anak sekolah, waktu liburnya Sabtu dan Minggu. Sekarang Senin-Jum’at full day di sekolah,” timpal Ghemini.
Perpustakaan yang dikritik tersebut dibangun di jalur Pantura Desa Kabongan Lor, milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang,
Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Perpustakaan Dinas Kearsipan Dan Perpustakaan Kabupaten Rembang, Warjito mengaku sudah ada angan-angan membuka perpustakaan pada Sabtu dan Minggu.
“Itu masukan bagus dari masyarakat, untuk meningkatkan literasi,” tuturnya.
Tapi untuk mewujudkan usulan tersebut, perlu tenaga operasional dan dukungan tambahan anggaran.
“Perlu tenaga dan sedikit reward untuk tenaga yang membuka layanan Sabtu Minggu. Ini jadi evaluasi dan masukan bagus, akan coba kita ajukan saat pembahasan anggaran bersama DPRD,” imbuh Warjito.
Warjito menambahkan kalau Sabtu Minggu buka, minimal perlul 3 personel yang siaga.
“Tenaga administrasi, tenaga administrasi pencatatan dan layanan digital, termasuk mendampingi pengunjung yang ingin mencari buku. Kami sementara ini punya 5 pustakawan, Mas. Yang 3 di perpustakaan dan 2 di kantor induk,” bebernya.
Ia menimpali di Perpustakaan Umum memiliki koleksi buku sebanyak 50 ribuan dengan berbagai macam judul.
Masyarakat bisa membaca di perpustakaan atau meminjam buku untuk dibawa pulang.
“Macam-macam bukunya, termasuk novel juga ada. Monggo kalau mau jadi anggota perpustakaan, bukunya bisa dibawa pulang, umumnya dibatasi maksimal sampai seminggu, kemudian dikembalikan,” kata Warjito.
Pihaknya sementara ini akan menggilir siswa sekolah untuk datang ke perpustakaan umum, pada jam kerja antara Senin-Jum’at, sebagai upaya meningkatkan minat baca, di tengah gempuran media sosial dan efek gawai (gadget) HP.
- NGOPI Berhasil Kuak Rahasia Kecantikan Bersama Dr. Ratih Nuryanti
- Tim Dinparta Dan Satpol PP Serbu Pujasera Demak
- Pedagang Rod As Kadilangu Serbu Jepara Dan Berkolaborasi Emas Dengan Dinparta Demak