Rapid Tes 218 orang Pengawas Pemilu Semua Negatif

Sebanyak 218 petugas pengawas Pilkada Sukoharjo, melakukan rapid test tahap pertama.


Hasilnya, seluruhnya dinyatakan negatif atau non reaktif.

Tahap pertama rapid tes petugas pengawas pemilu diikuti 218 petugas dan staf. Semua dinyatakan non reaktif, jadi kami siap melaksanakan tahapan pengawasan dengan tenang," kata Bambang Muryanto, Ketua Bawaslu Sukoharjo, Jumat (7/8).

Tes dilakukan secara bertahap untuk lima komisioner Bawaslu, 10 staf kantor Bawaslu, 36 panwascam dan 167 pengawas desa.

Dijelaskan Bambang, sesuai surat Ketua Bawaslu RI, dalam proses Pilkada pandemi Covid19 ini, minimal dilakukan dua kali rapid tes dengan   memperhatikan keuangan.

"Keuangan Bawaslu Sukoharjo aman, tes kedua akan dilakukan menjelang pungut hitung nanti," imbuh Bambang.

Untuk biaya rapid test tahap pertama sebesar Rp32,7 juta dengan rincian 218 peserta x Rp150 ribu. Untuk tahap kedua diperkirakan menelan biaya yang hampir sama.

"Tahap dua nanti ditanggung APBD Sukoharjo," imbuhnya.

Ditegaskan Bambang, meski sudah dinyatakan non reaktif, seluruh petugas pengawas diharapkan tetap bekerja dengan protokol kesehatan Covid-19.

Hari ini seluruh petugas pengawas, mulai melakukan pengawasan coklit.

"Pengawasan coklit ini untuk memastikan hingga batas waktu cokliy pada 13 Agustus nanti, tidak ada warga yang tercecer," imbuhnya Eko Budiyanto, Staf Divisi Penyelesaian Sengketa Bawaslu Sukoharjo.