Sebanyak 759 jenazah Covid-19 masih tersimpan di kamar mayat sementara, di truk berpendingin di Kota New York.
- Jepang Perpanjang Keadaan Darurat Hingga 12 September 2021
- Putra Mahkota Arab Saudi Perluas Masjid Pertama Dibangun Nabi Muhammad SAW
- "Kyoto Di Formosa" Menyambut Pameran Bunga Dunia
Baca Juga
Sebanyak 759 jenazah Covid-19 masih tersimpan di kamar mayat sementara, di truk berpendingin di Kota New York.
Pada awal terjadinya pandemi Covid-19, Kota New York memiliki catatan kasus yang mengejutkan sebagai yang terbanyak untuk kota-kota di Amerika Serikat. Otoritas setempat sampai harus menggunakan truk berpendingin untuk menyimpan jenazah korban Covid-19.
Truk-truk, yang jumlahnya diperkirakan hampir 50 buah itu, dimodifikasi menjadi kamar mayat darurat ketika fasilitas kamar mayat di rumah sakit dan rumah duka membludak di awal terjadinya pandemi.
Kini, setelah lebih dari setahun, jenazah-jenazah itu maih tersimpan di truk berpendingin di Terminal Laut Brooklyn Selatan, demikian dilansir Kantor Berita Politik RMOL.
Pejabat di Kantor Kepala Pemeriksa Medis New York City mengatakan memang benar ada sekitar 750 mayat korban Covid-19 yang masih disimpan dalam truk tersebut. Kebanyakan mereka sudah tidak punya keluarga. Ada pula yang kerabatnya susah dihubungi atau keluarga dalam kondisi sulit yang tak mampu mengurus pemakaman.
Pejabat mengatakan, mereka mash menunggu anggota keluarga lainnya memilah rencana untuk tempat peristirahatan terakhir mereka.
Wakil eksekutif komisioner kantor pemeriksa medis, Dina Maniotis, menyampaikan banyak jenazah yang ditahan di Terminal Laut Brooklyn Selatan untuk bisa dikuburkan di ladang tembikar kota di Pulau Hart, di mana pemerintah kota menguburkan warga miskin dan jasad yang tak diambil keluarganya selama lebih dari satu abad.
Mark Desire, juru bicara kantor pemeriksa medis, mengatakan penguburan permanen di Pulau Hart adalah pilihan bagi keluarga korban Covid-19 yang tubuhnya tetap berada di truk berpendingin.
"Penyimpanan jangka panjang dibuat pada puncak pandemi untuk memastikan bahwa keluarga dapat membaringkan orang yang mereka cintai untuk beristirahat sesuai keinginan mereka," kata Desire, seperti dikutip dari CBS, Senin (10/5).
"Dengan kepekaan dan kasih sayang, kami terus bekerja dengan setiap keluarga berdasarkan kasus per kasus selama masa berkabung mereka," katanya. [sth]
- Dua Kasus Pertama Covid-19 Varian Delta Plus Terkonfirmasi Di Korea Selatan
- Istri Capres Oposisi Korsel Dihantam Isu Palsukan Resume untuk Melamar Kerja
- Bintang Tinju Manny Pacquiao Siap Jadi Capres Filipina 2022