Ribuan warga tampak antusias mengikuti pengobatan gratis yang dihelat oleh Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) di Taman Lumbini kompleks Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB), Rabu (30/5/2023).
- Kasus Covid-19 di Semarang Terus Naik
- Inovasi Terbaru, BPJS Kesehatan Luncurkan Loket Pelayanan Informasi dan Portal Quick Response
- Pemerintah Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Menyiapkan Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Khusus Bagi Warga Di Wilayah Selatan
Baca Juga
Bakti sosial (baksos) kesehatan itu sebagai rangkaian kegiatan untuk menyambut Hari Tri Suci Waisak 2567 BE/2023 M. Agenda kali ini mendapat dukungan dari jajaran TNI dan Polri, beserta tenaga dokter, tenaga medis, termasuk tenaga dokter dari Singapura.
Kegiatan itu bersifat terbuka untuk umum dan gratis untuk melayani beberapa jenis penyakit, dengan target 8.000 pasien.
Antara lain, operasi katarak, operasi bedah benjolan, operasi bibir sumbing, dan penyakit gigi.
Gubernur Ganjar Pranowo menyambut baik kegiatan tersebut. Mengingat baksos tahun ini sempat terhenti beberapa tahun akibat pandemi Covid-19.
Pada sisi lain, Ganjar menyebut kasus Stunting yang kini tengah menjadi perhatian serius dari pemerintah. Dia menyebut, di Jawa Tengah ada lima kabupaten/kota yang memiliki angka kasus stunting tinggi. Yakni, Wonosobo, Brebes, Tegal, Demak dan Jepara.
Tetapi ada lima kabupaten/Kota yang angka kasus stunting rendah. Antara lain, Grobogan, Kota Magelang, Wonogiri, dan Salatiga.
Untuk itu, dia mengajak masyarakat ikut serta mencegah adanya gadis yang menikah dini. Karena menikah dini bagi remaja putri sangat beresiko.
Karena itu, Ganjar berpesan bagi remaja putri untuk terus belajar sampai ke jenjang perguruan tinggi.
"Agar bisa mencapai kesetaraan dengan laki-laki," ajaknya.
Masalah lain yang menjadi PR bagi Pemprov Jateng oadalah kemiskinan ekstrim. Mengingat kondisi begitu ada kaitannya dengan kesehatan.
"Rumahnya tidak layak huni, tidak ada jamban, listrik masih nyanthol, airnya mungkin juga tidak bagus," ujarnya.
Sementara itu, Dirjen Bimas Buddha Kementerian Agama, Supriyadi, mengatakan, tema peringatan Waisak 2567 BE/2023 adalah aktualisasi ajaran Buddha dalam kehidupan sehari-hari.
Kita ini hidup tidak di awang-awang. Artinya, bagaimana kita bisa hidup bersama-sama di masyarakat. Saling memberi dengan tekad dan kesadaran. Memberikan yang terbaik.
"Kalau bisa memberikan yang terbaik maka bisa saling menghargai, sehingga timbul rasa empati dan simpati yang didasari rasa kasih sayang," katanya.
Peringatan Waisak sebagai sarana mengingat tiga peristiwa suci dalam kehidupan Buddha Gautama.
Yakni, kelahiran, pencapaian pencerahan sempurna dan Kemangkatan Sang Buddha. Hari raya Waisak dianggap suci dan istimewa karena dianggap mempunyai nilai agung dan luhur.
- Amalia Desiana Bertekad Bawa PMI Banjarnegara Lebih Profesional
- Kunjungi Semarang, Ma'ruf Amin Apresiasi Pelayanan di RSUD KRMT Wongsonegoro
- Irwan Hidayat: Bukan Menyembuhkan atau Mengobati, Tapi Mencintai...