Ribuan warga Purbalingga mulai mengalami kesulitan air bersih. Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah bekerjasama dengan PMI dan MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center) mulai melakukan droping air bersih.
- Pemkot Semarang Jamin Sekolah Gratis Bagi Anak Korban Covid-19
- Polres Pemalang Ujicoba Tilang Pakai Drone di Simpang Tiga Banjardawa
- Kota Magelang Kuatkan Kampung Religi
Baca Juga
“Ada 16 desa yang tersebar dalam 10 wilayah kecamatan yang minta droping air bersih. Dan hingga hari ini, BPBD bekerjasama dengan PMI dan MDMC sudah melakukan droping sebanyak 99 tangki atau setara 469.000 liter air dengan sasaran 793 KK (Kepala Keluarga) atau sekitar 2.762 jiwa,” kata Kepala BPBD Purbalingga, Priyo Satmoko, SH, MH, Minggu (27/8/2023).
Priyo merinci, dari total 99 tangki itu, terinci berasal dari BPBD 73 tangki, PMI 22 dan MDMC sebanyak 4 tangki. “Wilayah yang paling terdampak kekeringan dan berakibat kesulitan air yakni di Desa Kutabawa, dan Desa Serang, keduanya di Kecamatan Karangreja. Dua wilayah tersebut berada di kaki Gunung Slamet,” katanya.
Priyo menambahkan, wilayah kecamatan yang telah diberi droping air meliputi Karangreja (2 desa), Kemangkon (2), Karanganyar (4), Kertanegara (2), Kejobong (1), Kaligondang (1), Rembang (1), Bojongsari (1), Mrebet (1), dan Kecamatan Pengadegan (1 desa). “Kami terus melakukan droping air bersih di wilayah kekeringan, dan diharapkan jika bulan September sudah memasuki musim hujan,” tambah Priyo.
- Pariwisata Bergeliat, Taj Yasin: Jangan Sampai Ada "Tsunami" Covid Gelombang III
- Serunya Warga Binaan Lawan Petugas Lapas Batang Lomba Crossfit
- Tuntut Cabut Omnibus Law, Mahasiswa Vs Polisi di Labour Day Semarang