Ribut PKS Dan Gerindra Ihwal Pengganti Sandiaga

Perebutan jabatan wakil gubernur DKI Jakarta antara Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) semakin terbuka.


Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, M.Taufik secara terang-terangan menantng PKS untuk bersaing dalam kursi DKI 2.

"Silahkan saja kalau mereka yakin kadernya baik dan akan dipilih oleh DPRD, ya harus ngajuin dong. Enggak usah takut bersaing. Kita bersaing di DPRD aja. Udah nanti siapa yang akan dipilih," ujar Taufik di DPRD DKI, kemarin(Senin, 3/9).

Taufik mengatakan, bila PKS memiliki banyak kader yang ahli dalam birokrasi dan nantiya bisa diipilih oleh DPRD DKI, karena hal ini seharusnya PKS tidak perlu ragu dalam mengusulkan nama tersebut ke DPRD DKI Jakarta.

Oleh karena itu, demi persaingan yang adil M. Taufik melalui Gerindra akan mengajukan satu nama kandidat wagub, sebab secara aturan partai pemenang Pilkada berhak mengajukan satu kadernya bila sewaktu - waktu terjadi kekosongan dikursi kepemimpinan.

"Ini kan hak kita. Hak partai mencalonkan.Gerindra akan mencalonkan satu nama," jelasnya.

Persoalan pengganti Sandi ini masih belum ada jalan keluarnya. Sebelumnya, kedua partai pemenang ini memang sempat berseteru saat Taufik mengaku dirinya dipaksa oleh kader PKS untuk menandatangani surat kesepakatan bersama terkait pencalonan Wagub.

Tapi hal ini dibantah oleh PKS, bahkan  Direktur Pencapresan PKS  Suhud Alyuddin mengatakan bila pernyataan Taufik ini bisa berujung pada rusaknya hubungan antar kedua partai politik tersebut.

PKS sendiri sudah mengerucutkan tiga tokoh yakni  Ahmad Syaikhu, Mardani Ali Sera dan Triwisaksana. Sedangka Gerindra masih M.Taufik sendiri yang jadi andalan mereka di kursi persaingan wagub DKI.