Pemilihan presiden 2019 sebagian publik lebih melihat peran cawapresnya lebih dominan lakukan safari politik untuk raih simpati.
- Hendrar Prihadi: Rekomendasi Keluar, Kita Langsung Gaspol
- Prabowo Optimis Indonesia Lebih Damai dan Maju
- Bawaslu Blora Bentuk Pokja Netralitas ASN, TNI, Polri
Baca Juga
"Irama kampanye kandidat Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo- Sandi relativ sama. Andalkan wakilnya dengan lakukan roadshow," kata pakar komunikasi politik Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Suko Widodo dalam perbincangan dengan Kantor Berita Politik RMOL, Senin (15/10).
Menurut Suko, Joko Widodo dan Prabowo Subianto seteru lama di Pilpres 2014. Sedikit banyak, kartu kedua belah pihak sudah diketahui, baik kelebihan maupun kekurangannya.
"Rivalitas cawapres menentukan siapa yang unggul dalam Pilpres 2019," tegas Suko.
Suko menambahkan, dibandingkan capresnya, publik cenderung melihat cawapres kedua kandidat, di mana lebih ada kebaruannya dibanding capresnya.
"Karena keduanya (cawapres) yang dianggap novelty alias punya kebaruan dibanding kandidat capresnya," demikian Suko Widodo.
- Wujudkan Indonesia Emas, Ganjar Targetkan Satu Desa Satu Puskesmas
- Rekrutmen Panwascam di Kudus Profesional, Tidak Ada Titip-titipan
- KPU Purworejo Meminta Warga Bekerja Sama Dengan Petugas Pantarlih Untuk Pemutakhiran Data Pemilih