- Dindagkop UKM Rembang Mulai Lakukan Sosialisasi Pembentukan Koperasi Merah Putih
- Kepenak Ngodene, Jurus Baru Purbalingga Cetak Wirausaha Lokal
- Ketua DPRD Kunjungi Jepara Mulia Furniture Yang Lahir Dari Perantauan Di BLI
Baca Juga
Jakarta - Menteri Perdagangan Budi Santoso membuka acara Road To CAEXPO-CABIS Ke-22 Tahun 2025 dengan tema UMKM Bisa Ekspor Ke China pada Senin (17/03).
Acara itu merupakan kerja sama antara Kementerian Perdagangan (Kemendag) dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dan PT Pandu Arjuna Indonesia dan sekaligus merupakan bagian dari persiapan menuju CAEXPO-CABIS 2025, yang akan digelar pada September mendatang di Nanning, Guangxi, Tiongkok.
Budi Santoso menegaskan pentingnya daya saing bagi UMKM Indonesia agar dapat bersaing dengan produk impor, khususnya dari China. “UMKM harus berani berinovasi agar tidak kalah dengan gempuran produk impor. Jika memiliki daya saing yang bagus, maka ekspor bukanlah hal yang mustahil,” ujar Budi.
Sebagai langkah strategis, Kemendag terus mendorong UMKM untuk meningkatkan kualitas produk mereka melalui pelatihan dan pendampingan, mencakup aspek desain hingga pengemasan agar sesuai dengan standar pasar global. Selain itu, Kemendag juga aktif melakukan business matching dan pitching atau perkenalan produk UMKM ke perwakilan Indonesia di luar negeri setiap bulan guna membuka peluang bisnis.
Menurut Mendag, pada pelaksanaan pitching bulan Januari 2025 Indonesia berhasil mencatat transaksi senilai USD5.220.000, dan selanjutnya bulan Februari berhasil membukukan transaksi sebesar USD3.200.000.
“Ada penurunan dalam transaksi di acara pitching. Namun, secara keseluruhan kami optimis ekspor Indonesia akan terus tumbuh, melanjutkan tren positif beberapa tahun terakhir. Dan kami akan bekerja keras untuk mencapai target pertumbuhan ekspor 7,1% pada 2025 ini,” tegas Mendag Budi.
PT Pandu Arjuna (PAR) Indonesia, selaku pelaksana event delegasi Indonesia di CAEXPO-CABIS 2025, menyatakan siap memfasilitasi UMKM untuk memperluas pasar ekspor ke China.
CEO PAR Guspiabri Sumowigeno menambahkan, “Ada dua kementerian lain yang bertugas membina kategori usaha UMKM, yaitu Kementerian UMKM dan Kementerian Koperasi. Sangat tepat sekiranya Kementerian UMKM yang baru dibentuk serta Kementerian Koperasi juga dapat bersinergi bersama Kemendag untuk mendukung kehadiran Indonesia di CAEXPO 2025.”
HIPMI, sebagai mitra dalam acara ini, juga menyampaikan komitmennya untuk terus membantu pelaku UMKM agar dapat memperkuat jaringan bisnis dan memahami regulasi ekspor ke China. “Kami ingin memastikan bahwa UMKM tidak hanya bertahan di pasar domestik, tetapi juga naik kelas, menembus pasar global,” kata Akbar Buchari, Ketua HIPMI.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), China masih menjadi negara utama asal impor nonmigas Indonesia, dengan kontribusi 40,86% pada Januari 2025. Hal ini menunjukkan bahwa perdagangan antara Indonesia dan China terus berkembang, dan menjadi peluang besar bagi UMKM untuk ikut serta dalam rantai pasok global.
Sebagai informasi, pada ajang CAEXPO ke-21 yang dilaksanakan pada 24-28 September 2024, Delegasi Indonesia berhasil mencatatkan potensi transaksi sebesar Rp479 miliar.
- NGOPI Berhasil Kuak Rahasia Kecantikan Bersama Dr. Ratih Nuryanti
- Tim Dinparta Dan Satpol PP Serbu Pujasera Demak
- Pedagang Rod As Kadilangu Serbu Jepara Dan Berkolaborasi Emas Dengan Dinparta Demak