Saatnya Kembali Merajut Kebinekaan untuk Hadapi Krisis Multidimensi

Saatnya kita merekatkan dan merajut kembali kebinekaan lewat pengamalan nilai-nilai kebangsaan dalam menghadapi dampak krisis multidimensi yang terjadi di negeri ini.


"Krisis multidimensi di negeri ini sudah terjadi sejak sebelum pandemi Covid-19 terjadi di tanah air. Dampak pembangunan yang belum merata, arus globalisasi dan sejumlah lompatan teknologi menjadi penyebab munculnya sejumlah krisis. Kehadiran pandemi memperberat dampak krisis tersebut," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat saat memberi sambutan pada acara Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Selasa (16/11).

Hadir dalam sosialisasi tersebut Eva Yuliana (Anggota MPR RI), serta sejumlah pejabat dan masyarakat di Kabupaten Wonogiri.

Menurut Lestari, pembangunan yang sedang dalam proses tentu masih menyisakan kesenjangan di sejumlah daerah.

Demikian juga, tegas Rerie, sapaan akrab Lestari, dengan globalisasi dan lompatan teknologi yang membuka hampir semua akses bagi berbagai ideologi yang berkembang di dunia. 

Sejumlah dampak itu, tambahnya, diperparah lagi dengan penggunaan gawai yang tidak bertanggung jawab oleh masyarakat.

Menurut Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, angka pertambahan positif Covid-19 yang cenderung stagnan dalam beberapa hari terakhir juga harus diwaspadai, agar tidak meledak lagi dan menjadi ancaman.

Untuk menghadapi berbagai tantangan tersebut, Rerie menegaskan, kita harus memperkuat karakter anak negeri sebagai satu bangsa dengan mengedepankan nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh para pendiri bangsa.

"Ini saatnya kita kembali mengedepankan nilai-nilai empat konsensus kebangsaan yang terkandung dalam Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Nilai-nilai luhur bangsa itu sudah terbukti mampu menjadi tameng dari hantaman berbagai krisis," tegasnya.