Santri Ponpes Minhajut Tholabah Dari Wilayah Zona Merah Wajib Rapid Test

  Pondok Pesantren (ponpes) Minhajut Tholabah Desa Kembangan Kecamatan Bukateja, Purbalingga bersiap menyambut kembali santrinya melaksanakan pembelajaran atau kajian di pondok pesantren. Santri dari wilayah zona merah dan dari luar Jateng wajib menjalani rapid test.


Berbagai persiapan telah dilakukan oleh pengurus Yayasan dan Gugus Tugas ponpes Minhajut Tholabah (Mintol) terkait penyiapan infrastruktur protokol kesehatan sebagaimana dipersyaratkan oleh Kementerian Agama dan Gugus Tugas Pencegahan dan Percepatan Penanganan Covid-19.

Sebelum kedatangan santri Ponpes Minhajut Tholabah, kami telah melakukan berbagai persiapan termasuk pembuatan sarana dan prasarana cuci tangan pakai sabun, merekonstruksi kamar santri serta pengaturan tempat ibadah dan ruang pembelajaran agar sesuai syarat physical distancing," kata Ketua Pengasuh Pondok Pesantren Minhajut Tholabah, Kiai Ma’ruf Salim yang didampingi Ketua Yayasan Kyai Basyir Fadlulloh, Selasa (7/7).

Ponpes Minhajut Tholabah menyampaikan terima kasih kepada tim gugus tugas kabupaten yang cepat merespon permohonan ijin yang diajukan, sehingga proses penerimaan kembali para santri yang terdiri dari 900 santri mukim (menginap) dan 200 santri non mukim dapat segera ditindaklanjuti.

Ketua Gugus Tugas Covid Ponpes Minhajut Tholabah, Waryadi mengatakan, pihaknya telah menyiapkan empat skenario yang harus dilalui para santri dari sebelum menuju ponpes, sebelum masuk area ponpes, masa karantina di pondok serta pasca karantina.

Para santri yang akan kembali ke Ponpes Minhajut Tholabah, harus sehat dan membawa surat keterangan sehat dari Puskesmas setempat. Khusus santri yang berasal dari luar Jawa Tengah atau dari wilayah zona merah wajib melakukan rapid test," katanya.

Selain itu, lanjut Waryadi, santri Ponpes Minhajut Tholabah wajib membawa peralatan pribadi, membawa masker minimal 3 buah dan hanya diperbolehkan diantar oleh maksimal 2 orang. Nantinya, dalam proses memasuki area pondok juga dilakukan pengaturan sesuai protokol kesehatan.

Kami juga menerapkan proses karantina selama 14 hari kepada seluruh santri Ponpes Minhajut Tholabah sebelum dilakukan pembelajaran," tambahnya.