Semarang Bawah Masih Jadi Fokus DPU Soal Banjir

Hujan yang mulai turun di kota Semarang, membuat Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang mulai melakukan pengawasan titik-titik rawan banjir.


Hujan yang mulai turun di kota Semarang, membuat Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang mulai melakukan pengawasan titik-titik rawan banjir.

Sudah sejak dua bulan terakhir diadakan normalisasi, perbaikan dan pembersihan tiitk rawan banjir, totalnya ada sekitar 11 titik perbaikan, dan setiap harinya ada 32 titik pembersihan.

Sih Rianung, Kepala Dinas Pekerjaan Umum juga menekankan permasalahan utama banjir adalah tingginya sedimentasi dan sumbatan sampah.

Menurutnya permasalahan ini tidak terlihat saat musim kemarau, namun sangat berpengaruh ketika musim hujan tiba.

"Permasalahannya yang pertama sedimentasi, sumbatan sampah, kemudian genangan kadang kala permasalahan yang terlihat di lapanganterlihat kalau pas banjir, sampaikan ke kami dan kami akan melihat kesana, walaupun saat hujan kita juga ngecek di lapangan, masalahnya ada dimana dan bagaimana kita mencari solusi,†jelas Rianung, Selasa (20/10).

Dirinya juga menekankan, kawasan semarang bawah masih menjadi prioritas utama dalam penanganan banjir.

"Wilayah yang jadi antisipasi DPU terutama di daerah bawah yang secara elevasidatar seperti Genuk, lalu titik-titik yang sering menjadigenangan seperti Sam Poo Kong, Simongan, kalau wilayah Barat Wr. Supratman ada yang menyempit,†ungkapnya.

Selain itu, daerah Semarang atas seperti Tembalang sudah dilakukan peninjauan dan pendesainan ulang untuk pengantisipasian banjir daerah atas.

"Tembalang kita sudah desain ulang, kalau daerah Tugu kita juga banyak dibantu oleh pusat normalisasi sungai Beringin, ini juga mau membangun pompa di Pasar Waru semoga Desember sudah selesai, memasang pompa di sebelah pasar Waru 2 x 1000 liter per detik, kemudiannormalisasi di kali es (depan nya rumah pompa) yang akan dipompa ke Banjir Kanal," pungkasnya.