Semua Sekolah Negeri di Kota Semarang Akan Buka PTM

Kelala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Gunawan Saptogiri
Kelala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Gunawan Saptogiri

Dinas Pendidikan Kota Semarang akan membuka pembelajaran tatap muka (PTM) untuk semua sekolah negeri baik jenjang SD dan SMP pada Senin, 30 Agustus 2021 mendatang.


Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Gunawan Saptogiri, menyebutkan selain sekolah negeri, beberapa sekolah swasta baik SD dan SMP juga akan dibuka untuk PTM setelah memenuhi persyaratan dan lolos tahap verifikasi dari Disdik.

"Untuk sekolah negeri semua dibuka dan untuk sekolah swasta yang bisa ikut PTM ada sekitar 38 SD dan 18 SMP," terang Gunawan saat dihubungi RMOLJateng, Kamis (26/8).

Bagi sekolah swasta yang akan membuka sekolah tatap muka memang harus mengajukan perizinan terlebih dahulu, setelah itu Dinas Pendidikan akan meninjau terkait kesiapan sarana prasarana termasuk penerapan protokol kesehatan, yang jika berhasil lolos verifikasi maka akan bisa membuka PTM.

Sedangkan bagi sekolah negeri yang telah mengikuti PTM uji coba hingga tahap kedua yang diadakan pada bulan April lalu, maka nantinya bisa menambah jumlah kelas yang dibuka untuk PTM besok Senin.

"Misalnya saat uji coba kemarin kelas 5 dan 6 yang dibuka berarti besok nambah kelas 4, jika saat uji coba pertama kedua hanya kelas 5 berarti bisa nambah kelas 6, untuk yang awal besok SD yang belum ikut uji coba maka kelas 5 dan 6 yang dibuka, pembukaan kelasnya bertahap, nanti tergantung kepala sekolah masing-masing mana yang akan dibuka dulu kelasnya," ungkapnya.

Terkait dengan penerapan sistem belajar selama PTM, Gunawan menyebut setiap siswa hanya akan masuk ke sekolah maksimal dua hari dalam satu minggu, karena kapasitas yang diterapkan hanya 50 persen dari jumlah siswa dalam satu kelas.

"Misal bisa dibuat shift senin untuk absensi ganjil, selasa genap, begitu seterusnya, dan jumat, sabtu, minggu untuk sterilisasi ruangan. Dalam sehari maksimal hanya 4 jam pelajaran, 1 kelas kapasitas hanya 50 persen jadi kalau 1 kelas ada 36 orang maka dalam sehari 18 siswa," jelasnya.

Persetujuan orang tua dinilai mutlak. Hingga saat ini, hanya tinggal 5-10 persen saja orang tua yang belum setuju anak-anaknya mengikuti PTM pada Senin mendatang. Namun Disdik tetap akan memenuhi kebutuhan pendidikan siswa tersebut dengan menyiapkan pembelajaran daring.

"Nanti orang tua yang belum setuju, anak-anaknya bisa mengikuti pembelajaran daring dari rumah, kita juga terapkan model blended learning jadi guru mengajar di kelas dan yang dirumah tetap bisa mengikuti jadi daring dan luring," paparnya.

Disinggung terkait dengan vaksinasi peserta didik, Gunawan menyebut jika vaksinasi terus dilakukan. Bahkan pada hari ini vaksinasi diadakan di SMP N 25, dan hari Jumat besok akan dilakukan di SMP N 18 Semarang.

"Vaksinasi untuk pelajar SMP sekitar 15.000 lebih yang sudah mendapat dosis pertama atau diatas 10 persen," tandasnya.