Siswa di Selandia Baru Temukan Fosil Penguin Raksasa Seukuran Manusia

Sekelompok anak-anak sekolah di Selandia Baru dilaporkan berhasil menemukan fosil penguain raksasa yang diidentifikasi sebagai spesies baru.


Anak-anak itu merupakan bagian dari Hamilton Junior Naturalist Club. Sejak 2006, klub itu memulai ekspedisi untuk berburu fosil di Pelabuhan Kawhia, Selandia Baru.

Dikutip dari Sputnik pada Jumat (17/9), mereka menemukan fosil seekor penguin raksasa seukuran anak-anak. Penemuan itu membuat para ilmuwan dari seluruh dunia segera menuju Selandia Baru untuk mengidentifikasi.

Presiden Hamilton Junio Naturalist Club, Mike Safely mengatakan, penemuan itu menjadi pengalaman yang akan diingat oleh anak-anak yang terlibat selama hidup mereka.

"Merupakan hak istimewa yang langka bagi anak-anak di klub kami untuk memiliki kesempatan menemukan dan menyelamatkan fosil penguin yang sangat besar ini," ujarnya.

"Menemukan fosil di dekat tempat tinggal kita mengingatkan kita bahwa kita berbagi lingkungan kita dengan hewan yang merupakan keturunan garis keturunan yang menjangkau kembali ke masa lampau," tambahnya.

Sejumlah peneliti dari Massey University hingga Bruse Museum di Amerika Serikat (AS) berkumpul di Museum Waikato, Hamilton untuk menganalisis fosil tersebut.

Ahli paleontologi menggunakan teknologi pemindaian 3D untuk membandingkan fosil dengan versi digital tulang dari seluruh dunia.

Dosen zoologi dari Massey's School of Natural and Computational Sciences, Dr. Daniel Thomas, menetapkan bahwa fosil itu berusia antara 27,3 juta dan 34,6 juta tahun.

Thomas membandingkan spesies yang diidentifikasi dengan penguin Kairaku yang pertama kali dideskripsikan dari Otago, tetapi dengan kaki yang lebih panjang.

"Kaki yang lebih panjang ini akan membuat penguin jauh lebih tinggi daripada spesies Kairuku lainnya saat berjalan di darat, mungkin tingginya sekitar 1,4 meter, dan mungkin telah memengaruhi seberapa cepat ia bisa berenang atau seberapa dalam ia bisa menyelam," jelasnya.

“Merupakan hak istimewa yang nyata untuk berkontribusi pada kisah penguin yang luar biasa ini. Kami tahu betapa pentingnya fosil ini bagi banyak orang,” tambah dia.

Selandia Baru dikenal menyimpan fosil penguin tertua yang berasal dari era dinosaurus. Eksplorasi dan penemuan fosil baru yang berkelanjutan akan memberikan lebih banyak pengetahuan kepada para ilmuwan tentang bagaimana mereka berevolusi menjadi makhluk yang hidup di Antartika saat ini, demikian dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL.