Siswa SMKN 1 Blora Makin Semangat Gelorakan Emansipasi

Ziarah ke Makam RA Kartini
Diskominfo Kab. Blora
Diskominfo Kab. Blora

Sejumlah siswi SMKN 1 Blora jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) yang melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Dinas Kominfo Blora beziarah ke makam Pahlawan Nasional RA Kartini di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Jumat (11/4).

Ziarah ini dilakukan untuk mengenang jasa pahlawan nasional yang berjuang untuk emansipasi wanita menjelang peringatan Hari Kartini pada 21 April 2025.

Kedatangan keempat siswi, yaitu Rahmaningrum Hidayah, Refany Swassyari Azzahra, Sagita Ayu Novianti dan Widia Irawati, disambut dengan ramah oleh petugas yang bersih-bersih di sekitar makam ageng.  

“Alhamdulillah, ini pertama kali, kami ziarah ke makam Pahlawan Nasional RA. Kartini. Kegiatan ziarah kami lakukan sebagai wujud penghormatan kepada RA Kartini yang telah berjasa besar dalam perjuangan emansipasi wanita di Indonesia. Sekaligus penyemangat kami agar tetap terus berkarya meneruskan cita-cita beliau,” kata Rahmaningrum Hidayah, yang diamini tiga temannya.

Selain ziarah, mereka juga membuat dokumentasi video dan foto untuk karya PKL sesuai dengan jurusannya.

“Ini berkah bagi kami, berziarah sekaligus buat dokumentasi. Selama ini kami hanya membaca sejarah RA Kartini, dan sekarang terkabul bisa ziarah ke makam beliau, ini karena kami PKL di Dinas Kominfo Blora, dan menjadi kenangan yang nanti tidak akan saya lupakan,” kata Widia Irawati.    

Sementara itu Teguh, pembimbing siswa PKL Dinas Kominfo Blora menyampaikan, siswa tersebut akan selesai PKL pada 17 April 2025. Kebetulan di 21 April 2025 ada momentum bersejerah yakni peringatan Hari Kartini, sehingga mereka diedukasi lebih awal untuk ziarah dan membat konten di makam RA Kartini.

“Ini bagian edukasi, ziarah ke makam RA Kartini dapat menjadi momentum untuk mengenang perjuangannya dan meneladani nilai-nilai yang diamanatkannya. Nilai-nilai tersebut dapat menginspirasi untuk memperjuangkan kesetaraan gender dan kemajuan bangsa,” jelasnya.

Untuk diketahui, Tanggal 21 April diperingati setiap tahunnya, sebagai Hari Kartini. Keputusan tanggal 21 April sebagai Hari Kartini dikeluarkan oleh Presiden Soekarno melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 108 Tahun 1964, tanggal 2 Mei 1964, yang menetapkan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional sekaligus menetapkan hari lahir Kartini, tanggal 21 April.

Raden Ajeng (atau lebih disebut Raden Ayu) Kartini dikenal dengan surat-surat kirimannya tentang emansipasi perempuan dan semangat maju dengan pendidikan.

Kartini lahir pada 21 April 1879 atau 28 Rabiul Akhir tahun Jawa 1808 di Mayong afdeling Japara (kini Jepara). RA Kartini berasal dari keluarga priyayi atau bangsawan Jawa di Jepara. Ayahnya, Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat adalah bupati di sana.

RA Kartini masuk sekolah dasar eropa atau Europesche Lagere School (ELS) pada 1885. Anak pribumi yang diizinkan mengikuti pendidikan bersama anak-anak bangsa Eropa dan Belanda-Indo di ELS hanya anak pejabat tinggi pemerintah.

Meskipun dari kalangan bangsawan, anak perempuan masuk sekolah dan keluar rumah merupakan langkah yang bertentangan dengan tradisi saat itu, seperti dikutip dari Pendidikan Feminis R.A. Kartini oleh Irma Nailul Muna.

Sekolah di ELS, Kartini belajar dengan bahasa Belanda sebagai bahasa pengantar. Kemampuan bahasanya makin kuat karena rajin membaca buku dan koran berbahasa Belanda. 

Kartini juga belajar bercakap dengan bahasa Belanda sambil bermain dan menerima tamu bangsa Belanda yang datang ke Jepara.

Siswa pribumi di ELS sering mendapatkan perlakuan diskriminatif seperti pandangan rendah dari sesama siswa dan guru dari Belanda. Perlakuan tersebut memacu semangatnya terus berprestasi agar bisa mengalahkan siswa lain.

Meskipun mendapat perlakuan diskriminatif dari siswa dan guru dari Belanda, Kartini justru semangat memperoleh pengetahuan lebih banyak dan berprestasi.