Uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) mulai hari ini (5/4) dilakukan di 140 sekolah yang ada di kabupaten/kota yang ada di Jawa Tengah.
- Universitas Pekalongan Turunkan Relawan Bantu Gerai Vaksin TNI-Polri
- Bupati Magelang Serahkan LKPD Unaudited TA 2022 Ke BPK Jateng
- PKS Jawa Tengah Beri Bantuan Sembako Warga Korban PHK di Salatiga
Baca Juga
Uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) mulai hari ini (5/4) dilakukan di 140 sekolah yang ada di kabupaten/kota yang ada di Jawa Tengah.
SMPN 5 menjadi sekolah yang dipilih menjalani uji coba di Kota Semarang.
Berbagai persiapan yang telah dilakukan SMP Negeri yang berada di Jalan Kagok ini diklaim sudah sangat menerapkan protokol kesehatan demi keamanan peserta didik hingga para guru yang mengajar.
Kepala Sekolah SMPN 5 Semarang, Teguh Waluyo menyampaikan, pada awalnya mengacu pada jumlah siswa yang masuk adalah 50% setiap harinya. Namun karena ada perubahan peraturan dari Dinas Pendidikan Provinsi hanya memperbolehkan dalam satu hari PTM jumlah siswa adalah 70-110 orang.
Dari aturan ini, Teguh merubah pola jumlah siswa yang masuk.
"Semula kita mengacu pada aturan jumlah siswa 50% yang hadir namun setelah mendapat edaran dari dinas pendidikan provinsi menyatakan antara 70-110 siswa akhirnya kami harus menyesuaikan karena masing-masing tingkatan jenjang kita punya 9 kelas, maka kita ambil 3 kelas dikalikan 32 jadi 96 siswa, nanti 3 kelas ini kita bagi lagi, dalam satu kelas muridnya ada 32 kita bagi dalam 2 kelas, karena ada 3 kelas maka akan ada 6 ruang kelas yang dibuka," jelas Teguh, Senin (5/4).
Pada uji coba kali ini hanya kelas 7 saja yang mengikuti PTM. Dalam satu kelas hanya akan mendapat jatah masuk selama dua hari saja. Pihaknya yakin dengan konsep seperti ini dari sisi proses akan lebih efektif.
"Kelas 8 dan 9 otomatis ini daring sambil menunggu evaluasi dari pelaksanaan uji coba ini, kalau memang memungkinkan bagus dan lancar ya bisa jadi ditambah jumlah siswanya dan sekolah yang melaksanakan," ucapnya.
Selain itu, para guru juga mengarahkan peserta didik untuk mengikuti prokes yang diterapkan. Sehingga tidak ada anak di depan kelas yang berkesempatan untuk bercanda dulu dengan sesamanya dan langsung duduk di meja masing-masing sesuai dengan nomor meja yang merupakan nomor absen.
Nantinya bila ada anak yang suhunya lebih dari 37,3 derajat celcius, pihak sekolah telah menyiapkan ruang tunggu. Ruang tunggu ini untuk tindak lanjut apakah si anak akan dikembalikan ke orang tuanya terlebih dahulu atau pihak sekolah akan berkomunikasi dengan puskesmas setempat.
"Kita ada MOU dengan Puskesmas untuk penanganan khusus ujicoba ini dalam rangka penanganan covid, jadi kalau ada apa-apa kita akan komunikasi dengan Puskesmas Kagok," bebernya.
- Beredar Video Aksi Pengeroyokan Pemuda di SPBU Pejagoan Kebumen
- Proyek Flyover Canguk Masih Fokus Bikin Jalan Baru Di Sisi Jalan Utama
- Malam Tahun Baru, Taman Aktif akan Ditutup, Disperkim Kerahkan Satgas untuk Mengawasi