Stok Beras Bulog di Pasar Bulu Kosong

Menjelang Lebaran stok beras subsidi dari Bulog di Pasar Bulu justru kosong. Kekosongan stok beras ini terjadi sudah satu pekan terakhir ini.


Salah seorang pedagang sembako di Pasar Bulu, Siti mengatakan, pelanggan banyak mencari beras dengan harga subsidi. Ia mengaku pihak Bulog belum mengirimkan pasokan beras kepada pedagang pasar.  

"Distribusinya tersendat karena beras Bulog ini digunakan untuk bansos. Permintaan masyarakat untuk beras bulog ini sangat banyak karena harganya di bawah Rp10.000. Tapi sayang stoknya masih terbatas," kata Siti saat ditemui RMOLJateng, Kamis (6/4).

Siti menerangkan, biasanya Bulog melakukan pengiriman beras satu pekan sekali sebanyak 50 pax atau 250 kg.

"Biasanya datengnya seminggu sekali setiap hari Rabu, datangnya juga Ccma 50 pax dan 1 pax 5kg," bebernya.

Meski demikian untuk beras premium atau beras non Bulog diakui pasokan aman dan harga pun masih stagnan. Ia menyebut harga beras premium berkisar Rp13.000-Rp13.800 per kg.

"Untuk beras premium permintaan masih biasa saja belum ada peningkatan," jelasnya.

Pedagang sembako lainnya, Yuyun juga mengaku saat ini tidak memiliki stok beras Bulog di kios Pasar Bulu. 

"Banyak yang tanya (beras Bulog) tapi tidak ada barang. Biasanya gak ada seminggu langsung habis," beber Yuyun.

Ia mengaku, biasanya Bulog mengirimkan hingga 100 pax per pedagang namun karena stok beras subsidi mulai menipis. Pedagang hanya dijatah 50 pax setiap pedagang.

"Sebelumnya datangnya 100 pax setiap minggu tapi karena kuotanya dari Bulog sudah menipis makanya satu pedagang hanya mendapat 50 pax saja saat ini," jelasnya.

Selain beras, Yuyun mengaku pasokan sembako lain seperti gula pasir dan minyak goreng saat ini juga masih aman. Bahkan harga juga terbilang masih stabil dan tidak ada peningkatan berarti.

"Saat ini masih anteng harganya. Gula pasir stabil eceran Rp13.000-Rp13.500. Minyak juga masih stabil," pungkasnya.