Sudahi Banjir Rob di Tambak Lorok, Sheet Pile dan Kolam Retensi akan Segera Dibangun

Banjir rob yang kerap melanda kawasan Tambak Lorok, Kecamatan Semarang Utara harus segera diatasi agar tidak terus terjadi dan merugikan warga yang tinggal di kawasan tersebut.


Plt Walikota Semarang, Hevearita G. Rahayu mengatakan kondisi seperti ini memang tidak bisa dibiarkan terlebih pada Jumat (2/12) tepat pukul 02.00 dini hari air rob kembali masuk perkampungan bahkan sampai masuk ke rumah warga hingga ketinggian 75 sentimeter. 

Meski warga sekitar mengaku sudah biasa dengan kondisi banjir rob, tapi banjir rob kali ini membuat 700 Kepala Keluarga (KK) terdampak.

Upaya mengatasi hal tersebut agar tidak berlarut-larut adalah dengan pembuatan sheet pile dan kolam retensi di kawasan Tambak Lorok. Pemkot Semarang terus mendorong Kementerian PUPR melalui Balai besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk segera merealisasikan pembangunan sheet pile dan kolam retensi tersebut.

"Kemarin info dari Pak Adek (Kepala BBWS Pemali-Juana) kalau anggaran sudah masuk dan tinggal menunggu tanda tangan Pak Menteri untuk proses pelaksanaan pembangunannya," kata Ita, sapaan akrabnya, sata ditemui RMOLJateng, Jumat (2/12).

Ia yakin jika sheet pile dna kolam retensi sudah terbangun maka permasalahan banjir rob yang kerap terjadi di Tambak Lorok tidak akan terjadi lagi. 

Nantinya sheet pile yang dibangun di Tambak Lorok memiliki panjang 1,3 kilometer. Selain itu kolam retensi juga akan dibangun untuk menampung air hujan sehingga tidak akan masuk ke laut dan menyebabkan banjir rob.

"Harapan kami setelah dibangun sheet pile tidak terjadi banjir rob lagi. Informasi dari BBWS maksimalkan pembangunan satu tahun semoga 2023 pembangunan selesai," pungkasnya.