Lebih dari 500 petugas bakal diterjunkan guna menyukseskan Pekan Paralimpik Provinsi (Peparprov) Jawa Tengah 2023 yang diselenggarakan di Kabupaten Pati.
- Pembalap Lucky Hendriansyah Taklukkan Sirkuit Mijen
- SMA 11 Semarang Jadi Finalis Grand Final AXIS Nation Cup 2023
- Pertandingan PSIS VS Malut United Diakhiri Kericuhan, Suporter Rusuh Bentrok Dengan Polisi Di Luar Stadion Jatidiri
Baca Juga
Mereka mengikuti bimbingan teknis (bimtek) di Hotel New Merdeka Pati, Jumat (8/9). Adapun total petugas berjumlah 526 personil.
Mulai dari technical delegate, dewan hakim, wasit/juri dan petugas lapangan. Para personel tersebut akan mengawal kompetisi di 10 cabang olahraga Peparprov Jateng di Bumi Mina Tani, Sabtu (9/9/2023) hingga Rabu (13/9/2023) mendatang.
Sepuluh cabor itu yakni, angkat berat, atletik, boccia, bulutangkis, catur, judo tunanetra, goalball, panahan, renang dan tenis meja. Ratusan atlet dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Tengah unjuk kemampuan dalam ajang ini.
”Para personel ini tentu sudah terbiasa di cabangnya masing-masing. Namun ada sedikit pekerjaan ekstra dalam olahraga disabilitas, karena seperti atletik yang umumnya digelar 40 nomor, tapi di Peparprov bisa 100 nomor,” ujar Ketua II Bidang Pembinaan Prestasi National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Jateng, Slamet Widodo.
Sekum NPCI Jateng, Prayitno ’Samson’, yang mewakili Ketua Umum Osrita Muslim mengatakan bimtek itu merupakan bahan untuk membekali para petugas dalam mengawal pelaksanaan Peparprov 2023. Ia pun berharap ratusan petugas ini bisa bekerja maksimal.
”Kami berharap semuanya dapat melakukan tugas dengan baik. Karena ini merupakan Peparprov yang kali pertama digelar di luar Solo,” kata dia.
Serangkaian materi disampaikan pada bimtek yang dipandu Wakil Sekretaris Panitia Besar Peparprov, Fadilah Umar. Di antaranya penanganan atlet disabilitas wheelchair atau berkursi roda dan hambatan pengelihatan.
Materi lain tentang manajemen pertandingan, peraturan pertandingan dan perwasitan, serta sistem dan teknis pertandingan.
”Lalu pada hari kedua, Sabtu (9/9) pagi, praktik simulasi di lapangan,” imbuhnya.
Pemateri Eddy Simon menjelaskan sekaligus mempraktikkan pendampingan atlet-atlet yang menggunakan kursi roda. Fokusnya terutama saat melewati ramp atau tangga berundak, agar atlet pengguna kursi roda tetap aman.
”Jika membantu pengguna kursi roda untuk naik ramp, pastikan agar kedua rodanya imbang di landasan, sehingga tidak rawan terjatuh,” jelasnya.
Sementara Wahyu Setiawan menyampaikan materi tentang pendampingan atlet tuna netra atau low vision.
- Presiden Bangga Windy Cantika Asiah Sumbang Medali Pertama
- Pemain Asing PSIS Semarang Vitinho Rehat Paska Cedera
- Tim Gedhang Kluthuk Cetak Hatrick di Lomba Dayung Tradisional Kabupaten Batang