Sunday Market Manahan Dibubarkan, Pedagang Bereaksi

Larangan berjualan di seputaran area Stadion Manahan yang dikeluarkan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menimbulkan reaksi dari para pedagang. Terutama mereka yang rutin berjualan setiap hari yang dikenal dengan nama Sunday Market Manahan Solo.


Penasihat Paguyuban Pedagang Sunday Market, Kusumo Putro menilai kebijakan untuk menutup Sunday Market Manahan Solo harus dibarengi dengan mencarikan lokasi baru untuk mereka bisa beraktifitas kembali.

Menurutnya ribuan pedagang Sunday Market selama ini bergantung periuk nasinya di pasar Minggu pagi Manahan. Seandainya dikelola dengan baik Sunday Market bisa menjadi kunjungan wisata dan menjadi penggerak ekonomi rakyat.

Selama ini keberadaan Sunday Market dinilai mampu mendongkrak pendapatan asli daerah dari sektor retribusi dan pariwisata jika dikelola dengan benar. Terbukti keberadaannya sudah bertahun-lamanya. Bagaimana nanti nasib mereka yang mengeruk untung hanya di hari Minggu saja kini harus terhenti.

"Sebelum ditutup pedagang harus diberikan lokasi baru untuk berdagang. Keberadaan mereka di Stadion Manahan itu sudah bertahun-tahun dan menjadi salah satu bagian dari icon kota Solo," jelas Kusumo kepada RMOLJateng, Sabtu (1/9).

Menurutnya kebijakan itu dikaji ulang agar tidak ada pihak-pihak yang merasa dirugikan. Dirinya memahami sebuah kebijakan pastilah ada resikonya. Diupayakan juga kebijakan itu  mempunyai resiko yang kecil.

"Misalkan mereka di sediakan lokasi di lapangan Banjarsari, lokasinya juga cukup luas dan bisa digunakan sebagai lokasi alternatif," sarannya.

Sebelumnya Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo yang akrab disapa Rudy saat Mider Praja meninjau proyek renovasi Stadion Manahan Solo, Jumat (31/8/2018) kemarin mengumumkan Sunday Market harus ditutup dan dilarang digunakan sebagai lokasi perdagangan mulai Minggu (9/9) mendatang. Bahwa Gelora Manahan bukan untuk kegiatan ekonomi namun tempat olahraga dan ruang publik.

"Penutupan PKL Sunday Market Manahan merupakan upaya Pemkot mengembalikan fungsi Gelora Manahan sebagai pusat kegiatan olahraga," jelas Rudy.

Menurutnya aktifitas PKL Sunday Market pada setiap Minggu pagi juga menimbulkan kerusakan pada sarana dan prasarana yang ada di area Manahan. Sehingga diperlukan penataan ulang area Gelora Manahan, seiring dengan proyek renovasi Stadion Manahan yang dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Ini proyek strategis Nasional (Manahan), gak ada yang boleh menghambat. Yen perlu tak tunggoni dhewe (proses pembangunan)," ucap Rudy.

Sementara itu kepada pedagang PKL Sunday Market, Pemkot Solo telah  menyiapkan beberapa lokasi alternatif bagi PKL eks Sunday Market  Manahan, di antaranya Car Free Day (CFD) Jl. Slamet Riyadi dan area parkir Benteng Vastenburg.