Hasil survei LSI Denny JA terkait elektabilitas Joko Widodo merupakan representasi keinginan masyarakat untuk memilih presiden baru.
- Masa Jabatan Habis 5 September, Ini Tiga Nama Pj Gubernur Pengganti Ganjar
- Kali Ini Ketua Umum Partai Demokrat Bicara Soal Pemasangan Bobby-Teguh Untuk Sumatra Utara 01-02.
- Gesekan Pilbup Lebih Tinggi, Panwascam Harus Siapkan Skill, Power dan Mental
Baca Juga
Begitu kata Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah mengenai fenomena elektabilitas Jokowi yang rata-rata 50 persen.
Menurut Fahri dari hitungan diatas kertas sebelum Pilpres 2019, sebenarnya Jokowi sudah kalah lantaran mayorityas menginginkan orang lain maju sebagai presiden.
Ia juga menilai hasil survei tersebut sejalan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kualitas pemimpin.
"Ekspektasi rakyat terhadap presiden juga makin tinggi sekali, dan sudah diberi waktu lebih kurang 4 tahun lebih tapi pak Jokowi tidak menunjukkan kelasnya sebagai presiden," ujar Fahri saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (11/7).
LSI mencatat, elektabilitas petahana Jokowi masih di bawah 50 persen tepatnya 49,30 persen. Sementara kampanye ganti presiden (#2019GantiPresiden) semakin populer dan disukai.
Sebelum Pilkada atau bulan Mei, gerakan tersebut dikenal 50,80 persen, pasca pilkada menjadi 60,50 persen.
- Golkar Resmi Angkat Aaf-Balgis untuk Pilwakot Pekalongan,PDI Perjuangan ?
- Pasangan Rober-Adhe Resmi Terima Rekomendasi
- Diputuskan MK, Dibatalkan DPR, Indonesia Darurat