Sekolah Pasca Sarjana Undip terus melakukan inovasi dan pengembangan, baik membuka prodi baru maupun perluas kolaborasi untuk meningkatkan skill mahasiswanya.
- Prodi Humas dan Prodi Sistem Informasi FTI UKSW Terakreditasi Unggul
- Rektor UKSW : Tantangan Sesungguhnya PT Mampu Memecahkan Masalah di Masyarakat
- Dosen ISI Solo Gelar Aksi Damai Tuntut Pencairan Tunjangan Kinerja
Baca Juga
Salah satu pengembangan Prodi, Sekolah Pasca Sarjana Undip yang ada di Jalan Imam Bardjo Semarang ini akan membuka prodi baru yakni program Doktor Sistem Informasi.
"Tahun ini kita akan membuka prodi baru yakni program Doktor Sistem Informasi sebagai pengembangan dari Magister Sistem Informasi," ujar Dekan Sekolah Pasca Sarjana Dr. R.B. Sularto di ruang kerjanya, Kamis (12/3/2020).
Saat ini lanjutnya, Sekolah Pasca Sarjana Undip memiliki 5 Prodi, yakni satu prodi doktor dan 4 prodi magister.
"Satu Prodi doktor Ilmu Lingkungan dan empat prodi magister yakni ilmu informasi, ilmu lingkungan, epidemologi dan ilmu energi," tambahnya.
Lebih jauh Sularto mengatakan, Sekolah Pasca Sarjana Undip ini setiap tahun diminta untuk merancang dan pengembangan berbagai ilmu.
"Salah satu langkahnya, sebenarnya tanggal 13 Maret 2020 ini akan diselenggarakan simposium Indonesia dan Jepang, namun karena merebaknya Virus Corona, akhirnya dibatalkan," ujarnya.
Sebetulnya lanjut Sularto, dengan simposium itu, sebagai sarana publikasi bagi pemerintah untuk mengatasi persoalan kebocoran nuklir.
"Kebetulan pada saat itu juga, kita akan kedatangan visiting Professor dari Jepang yang kemudian kita tindak lanjuti dengan pengiriman mahasiswa pasca sarjana untuk melakukan penelitian kesana," ujarnya.
Ia berharap kerja sama itu bisa terlaksa bulan Juni 2020. Selain itu lanjutnya, sekolah pasca sarjana merancang kegiatan-kegiatan jangka pendek khususnya di dalam tahun 2020.
"Tentunya jangka panjang juga menjadi perhatian. Sebagai pelaksana akademis kami pun diberi tugas untuk mengembangkan berbagai pendidikan utama atau program kajian magister yang multidisiplin," ujarnya.
Dr. Sularto menambahkan, pengembangan ilmu magister multidisiplin menjadi perhatian serius. Misalnya, program studi magister pengadaan dan logistik.
"Desa-desa sekarang memiliki anggaran dari dana desa dimana penggunaanya harus prosedural, sehingga dibutuhkan ilmu tersendiri untuk pengawasannya," pungkasnya.
- Pahami Arti Berbagi, Kurban Di SD Al-Azhar 22 Salatiga Berasal Dari Kotak Amal Siswa
- Rektor Intiyas Kupas Arah Pengembangan UKSW dalam OMB
- Fikes Unsoed Gelar Konferensi Tahunan Ilmu Kesehatan