Tak Ada Angin dan Hujan, Atap Teras Pasar Kedungwuni Mendadak Roboh

Pihak kepolisian memasang garis polisi di pasar Kedungwuni. Bakti Buwono/Dok.RMOLJateng
Pihak kepolisian memasang garis polisi di pasar Kedungwuni. Bakti Buwono/Dok.RMOLJateng

Kejadian tak terduga terjadi di Pasar Kedungwuni, tepatnya di Blok F, Sabtu (17/2) sekitar pukul 13.00 WIB. Atap teras pintu masuk pasar itu tiba-tiba roboh tanpa disertai hujan atau angin. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.


Menurut keterangan saksi mata, seorang pedagang setempat, retakan mulai muncul di pojok sebelah kiri pintu masuk sebelum akhirnya merembet ke sisi kanan. 

Tak berselang lama setelah retakan tersebut muncul, atap teras beton tersebut langsung roboh dengan suara yang cukup keras.

Ardiansah (28), salah seorang pedagang yang berada di lokasi kejadian, mengungkapkan detik-detik terjadinya peristiwa tersebut.

"Kejadiannya sekitar jam satu lebih. (Sebelumnya) yang sana ada retak-retak (pojok kiri). Pedagang langsung gempar dan penasaran melihat," katanya.

Tidak ada hujan atau angin yang terjadi saat kejadian tersebut, sehingga cukup mengejutkan bagi para pedagang yang berada di sekitar lokasi.

"Tidak lama setelah muncul retakan di pojok itu, kemudian merembet ke arah pojok kanan, kemudian ada serpihan material bangunan berjatuhan, langsung, brol jatuh. Tidak ada hujan atau angin, beton atap jatuh," tambahnya.

Beruntung, kejadian terjadi saat pasar sudah sepi dari aktivitas pedagang dan pengunjung, menghindarkan terjadinya korban jiwa.

"Alhamdulillah, tidak ada yang kena. Pasar sudah sepi. Padahal di sini pedagang banyak," ungkap Ardiansah.

Petugas Kepolisian Sektor Kedungwuni segera mengamankan lokasi kejadian dengan memberikan garis polisi serta mengumpulkan sampel serpihan bangunan untuk penyelidikan lebih lanjut. 

Polsek Kedungwuni masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti robohnya atap beton di teras pintu masuk Blok F tersebut.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Sutanto Widodo, mengungkapkan bahwa pihaknya telah berkomunikasi dengan Dinas Pekerjaan Umum untuk menganalisis penyebab robohnya atap beton tersebut.

"Kita sudah hubungi kepala PU, nanti akan dianalisis. Ini kalau gak salah bangunan TP Tahun 2017. Kalau Blok F, untuk basahan, seperti sayur-sayur," ujarnya.

Meskipun atap teras yang roboh tersebut merupakan pintu masuk bagian selatan Blok F, namun hal ini tidak akan mengganggu aktivitas pedagang karena masih ada pintu masuk lainnya.

Namun, pihaknya tetap menunggu hasil analisis dari Dinas PU untuk menjaga keamanan dan kenyamanan serta mengantisipasi terjadinya kejadian serupa di tempat lain.

"Semuanya nanti teman-teman dari PU yang analisis, bagaimana baiknya, kita ambil baiknya demi kenyamanan dan keamanan," jelasnya.