Tak kunjung dibayar, Komunitas Mandor-Vendor (Komodo) menggelar aksi di depan pintu masuk Broiler Modern Farm PT Widodo Makmur Unggas (WMU) Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri pada hari Selasa (07/05). Aksi tersebut dilakukan untuk menuntut hak yang belum dibayar oleh PT Widodo Makmur Unggas (WMU) kepada mereka.
- Angkot Dihajar Tronton Di Kalijambe Purworejo, 11 Jiwa Melayang
- Jemaah Haji Diberangkatkan, Bupati Batang Imbau Jaga Kesehatan
- Jelang Berangkat, Visa Dua Calon Jamaah Haji Rembang Belum Keluar
Baca Juga
Aksi yang dimulai pukul 13.00 WIB ini dihadiri oleh puluhan massa yang berkomitmen untuk menyuarakan hak-hak mereka dalam mendapatkan pembayaran atas proyek-proyek yang telah mereka kerjakan sebelumnya.
Massa yang tergabung dalam aksi ini menyampaikan tuntutan mereka agar PT WMU segera menyelesaikan kewajiban kepada mereka para pekerja, mandor, supplier dan vendor yang terganung dalam wadah Komodo dalam waktu maksimal satu bulan.
Kedua, massa menuntut pelunasan atas pekerjaan mereka, apabila tidak dipenuhi maka mereka akan melanjutkan gugatan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) kepada PT Widodo Makmur Unggas, Tbk di Pengadilan Niaga.
Tak berhenti di situ, massa juga menuntut kepada pemangku kebijakan untuk meninjau kembali perijinan PT WMU mau pun PT Widodo Makmur Perkasa, Tbk
Dalam aksi ini, mereka membawa spanduk, poster, yang bertuliskan tuntutan mereka.
Kegiatan penyampaian pendapat dimuka umum berjalan aman kondusif dengan pengamanan dari Polres Wonogiri. Petugas keamanan yang dikerahkan untuk pengamanan unjuk rasa juga terlihat berkoordinasi dengan baik untuk memastikan situasi tetap aman dan terkendali.
Sejumlah pemimpin aksi menyampaikan orasi secara bergantian, menjelaskan alasan di balik tuntutan mereka dan meminta direksi PT WMU dan pemerintah setempat untuk mendengarkan aspirasi mereka. Dalam kegiatan ini tidak ada kehadiran dari pihak PT WMU untuk berdialog dan mencari solusi bersama.
Hasil dari aksi ini belum dapat dipastikan. Namun, kehadiran massa ini di depan PT WMU ini diharapkan dapat menjadi pemacu untuk dialog lebih lanjut antara para pekerja dan direksi PT Widodo Makmur Unggas.
Pihak berwenang juga memastikan bahwa keamanan dan ketertiban tetap terjaga selama aksi berlangsung, sebagai wujud dari kebebasan berpendapat yang dijamin oleh konstitusi.
Kasi Humas Polres Wonogiri, AKP Anom Prabowo menambahkan dalam kegiatan ini Polres Wonogiri setidaknya menerjunkan 100 personil pengamanan untuk memastikan kelancaran kegiatan tersebut.
Sebelum informasi ini dikirim ke redaksi, RMOLJateng sudah berusaha menghubungi hubungan masyarakat (Humas) PT WMU mau pun pengacara PT WMU. Namun, ponsel mereka dimatikan semua.
Pemutakhiran Berita:
Secara terpisah, Sugiyarto SH, kuasa hukum PT WMU ketika berhasil dihubungi RMOLJateng, membenarkan adanya aksi tersebut.
‘’Betul tadi memang ada aksi, dan kami yang ditugasi pihak perusahaan untuk menemui mereka,’’ katanya.
Namun, lanjutnya, saat ditunggu di ruangannya tidak ada perwakilan yang datang menemuinya.
‘’Akan kami jelaskan kondisi perusahaan, tapi mereka tidak ada yang masuk ruangan saya,’’ paparnya.
Sugiyarto membenarkan memang masih ada sedikit permasalahan dengan mereka, yakni soal hak-haknya yang belum diberikan.
‘’Tidak ada niatan untuk tidak membayar. Kami hanya menunda karena kondisi perusahaan memang baru drop (turun-red). Kalau sudah ada dana, jelas segera kami bayarkan,’’ katanya.
- Bupati Sukoharjo Canangkan Unit Kerja Zona Integritas Dan Desa Antikorupsi
- Renovasi Gedung Arofah, Dedy Yon: Ruang Silahturahmi Dan Perberdayaan Masyarakat
- Dokter Spesialis Jemput Bola Ke Desa, 268 Warga Rembang Terlayani Program Spelling