Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Swadaya Lakukan Perbaikan Jalan Sedadi-Lejer

Tak kunjung dapatkan perbaikan, warga secara swadaya bangun jalan Sedadi - Lajer, Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan. 


Satu unit alat berat diterjunkan. Alat berat itu digunakan untuk meratakan kondisi jalan yang semula curam akibat patahan. 

Selama proses tersebut, pengendara yang melintas dialihkan ke sisi utara jalan utama. 

Terlihat, antrean kendaraan dari dua arah karena jalan alternatif yang dibuat hanya bisa dilewati satu arah, sehingga saat melintas kendaraan hanya dapat melaju perlahan karena kondisinya cukup memprihatinkan. Tak jarang beberapa kendaraan kesulitan menanjak sehingga harus didorong. 

Kepala Desa Lajer Listyowati mengatakan kondisi seperti itu sudah terjadi sejak tiga tahun lalu. Warga menguruknya dengan batu. 

"Kami berupaya agar tidak curam, karena sejauh ini banyak yang jatuh. Terlebih saat habis hujan," tambahnya. 

Sekretaris Desa Lajer, Hartono menerangkan sejak rusak pada Maret 2020 lalu, ada pembangunan talud dari PUPR Kabupaten Grobogan pada November 2020 dengan anggaran Rp 600 juta. 

Namun hal itu tak berarti, lantaran pada Januari 2021 kembali ambles. Talud yang dibangun longsor ke sungai Lanang yang alirannya melintas di sebelah barat jalan. 

"Sempat ada penanganan dari BBWS namun hanya pasang prancoh yang kemudian diberi tanah-tanah ditaruh di sandbag," jelasnya. 

Tapi itu juga tak bertahan lama. Hanya selang beberapa bulan saja sudah kembali longsor. Sehingga warga kemudian swadaya memberi tanggul penahan dari bambu. 

Selain itu warga juga telah menguruk jalan sebisanya dengan iuran. Dana swadaya yang dikeluarkan mencapai ratusan juta. Itu dipakai untuk membeli dastu dan batu. 

"Karena kondisinya cukup licin saat habis hujan. Untuk muatan berat motor harus didorong," tambahnya.