Pemkot Surakarta bersama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Surakarta dan DPRD Kota Surakarta tengah menyiapkan Perda tentang fasilitas P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, Peredaran Gelap Narkotika).
- Kunjungi Wonosobo, BNN Jawa Tengah Minta Pemkab Awasi Peredaran Narkoba
- BNN, Magelang Serta Purworejo: Komitmen Perangi Peredaran Dan Ancaman Narkoba
- Sosialisasi Bahaya Narkoba, Banyumanik Masuk Rawan Penyalahgunaan
Baca Juga
Kepala BNN Kota Surakarta, David Henry Andar Hutapea, mengatakan saat ini tinggal memasuki tahap akhir dalam pembuatan Perda fasilitasi P4GN.
"Dijadwalkan tahun ini selesai pembentukan Perda fasilitas P4GN. Setelah itu menunggu perwali (peraturan walikota) semoga tahun 2024 sudah selesai," ungkap David Henry, dalam rilis akhir tahun di Kantor BNN Kota Surakarta, Rabu (27/12).
Pembentukan Perda Fasilitas P4GN tersebut menjadi salah satu program BNN kota Surakarta tahun 2024 dalam upaya penanganan dan pemberantasan narkoba.
Sejumlah fasilitasi P4GN, antara lain membentuk program integrasi kurikulum anti narkoba di sekolah-sekolah, pembentukan relawan ataupun penggiat anti narkoba dan membangun fasilitas rehabilitasi bagi penyalah guna narkoba baik rawat jalan maupun rawat inap di wilayah Kota Surakarta.
"Utamanya juga soal penganggaran, diharapkan dengan perda tersebut nanti masing-masing instansi ada alokasi untuk mendukung upaya pemberantasan narkoba," imbuh David.
Disampaikan David, selama tahun 2023, BNN Surakarta melakukan program KIE sebanyak 203 kali dengan menyasar lingkungan pendidikan dan masyarakat.
"Di Kota Surakarta sudah terbentuk 13 kelurahan bersinar, dan targetnya akan menambah 2 lagi. Yakni kelurahan tangguh narkoba yang memiliki program sendiri dalam upaya pencegahan dan penanggulangan narkoba," ungkapnya.
Sementara kabar baik juga disampaikan bahwa Surakarta menduduki rangking pertama dalam jumlah ungkap kasus narkoba, dengan 130 kasus selama tahun 2023.
Hal ini menunjukkan keseriusan aparat dalam hal ini Polresta Surakarta dalam upaya memberantas peredaran narkoba.
"Kota Solo masih menjadi target utama peredaran narkoba. Terlihat dalam tiga ungkap kasus yang ditangani BNN tahun, yakni ungkap kasus jaringan Kampung Ambon pada 7 Februari dengan BB 0,46 gram, lalu ungkap narkoba BB 1 kg bersama BNNP Jateng dan ungkap obat daftar G sebanyak 400 butir bersama Polres Karanganyar dan ungkap kasus 1 kg ganja bersama BNNP Jateng," ungkap David.
Untuk tahun 2024, David berharap upaya pemberantasan narkoba lebih optimal dengan terbentuknya tim terpadu dengan terbitnya Perda fasilitas P4GN.
- Pemkot Semarang Segera Cairkan Dana Bantuan Rp25 Juta Per Rukun Tetangga Mulai Juli
- Satres Narkoba Boyolali Berhasil Bekuk Dua Tersangka, Sita Sejumlah Barang Bukti
- Satresnarkoba Polres Boyolali Ungkap Peredaran Dan Amankan Barbuk Sabu