Terkait Rencana Bioskop Dibuka, IDI Kritisi Jumlah Positif Corona Melonjak Drastis

Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengkritisi jumlah kasus positif corona yang melonjak drastis.


Ketua Satgas Covid-19 IDI, Zubairi Djoerban, mengaitkan penambahan kasus secara drastis ini dengan rencana pembukaan bioskop dan konser di daerah, yang menurutnya berpotensi memperbesar potensi penularan. "Sekarang kita belum aman sekali. Jadi kalau ada yang mau buka bioskop, bikin konser, itu ngaco," ujar Zubairi Djoerban seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (29/8).

Lebih lanjut, pakar penyakit HIV AIDS ini membeberkan persentase peningkatan kasus positif di Indonesia dan wilayah Ibukota DKI Jakarta yang direncanakan memperbolehkan bioskop-bioskop di buka.

"(Persentase) di Jakarta itu dulu sudah 5 persen, terus naik menjadi 6, 7, dan seminggu terakhir 9,9 persen. Jadi persentase positifnya naik banyak untuk Jakarta," beber Zubairi. "Untuk Indonesia, tadinya 11 persen terus 12 persen, 11 persen lagi, kemudian naik 15 persen lebih. Nah, hari ini relatif turun, sepekan terakhir ini 12,5 persen. Tapi itu masih tinggi dan masih tinggi juga dari rata-rata Jakarta kasus positifnya," sambungnya.

Berdasarkan data-data itu, Zubairi meminta pemerintah pusat maupun daerah untuk pikir ulang jika ingin membuka bioskop dan acara-acara yang mengundang kerumunan orang.

Lebih lanjut, pakar penyakit HIV AIDS ini membeberkan persentase peningkatan kasus positif di Indonesia dan wilayah Ibukota DKI Jakarta yang direncanakan memperbolehkan bioskop-bioskop di buka.

"(Persentase) di Jakarta itu dulu sudah 5 persen, terus naik menjadi 6, 7, dan seminggu terakhir 9,9 persen. Jadi persentase positifnya naik banyak untuk Jakarta," beber Zubairi.

"Untuk Indonesia, tadinya 11 persen terus 12 persen, 11 persen lagi, kemudian naik 15 persen lebih. Nah, hari ini relatif turun, sepekan terakhir ini 12,5 persen. Tapi itu masih tinggi dan masih tinggi juga dari rata-rata Jakarta kasus positifnya," sambungnya.

Berdasarkan data-data itu, Zubairi meminta pemerintah pusat maupun daerah untuk pikir ulang jika ingin membuka bioskop dan acara-acara yang mengundang kerumunan orang.