Hari Tari Sedunia kembali digelar di Kota Solo dengan tema 'Solo Menari' yang salah satunya digelar di kawasan Ngarsopuro, Sabtu (29/4).
- Bertepatan Ramadan, Tradisi Kirab Boyong Grobog, Digelar Sederhana
- Warga Blora Berburu Janur Jelang Tradisi Lebaran Ketupat
- Puasa Tak Jadi Hambatan, Warga Batang Ngabuburit Sambil Berlatih Untuk Lomba Dayung Tradisional
Baca Juga
Sedangkan lokasi lainnya adalah Pasar Gede Hardjonagoro, Kampung Wisata Batik Kauman, Plaza Balaikota Surakarta, dan Koridor Gatsu.
Acara ini dibuka dengan tarian massal Tari Bedhaya Naradita bersama ratusan penari di Koridor Ngarsapura menuju Pasar Gede. Ada tiga sosok penting yang berpartisipasi dalam event ini.
Yakni Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, KGPAA Mangkunegara X dan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. Mereka juga ikut menari di event Solo menari ini.
Moment spesialnya adalah saat ketiga tokoh muda tersebut mendapatkan sampur (selendang tari) dari para maestro tari. Ketiganya ikut menari sekitar 3 menit.
Dalam sambutannya, Sandiaga menyebut peringatan Hari Tari Sedunia terpilih menjadi event Karisma Nusantara. Dengan begitu akan berdampak positif pada ekonomi di Kota Solo ke depan.
"Target kami mengkurasi Solo Menari ini adalah bagaimana menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja," jelas Sandi, Sabtu (29/4).
Dirinya juga mengapresiasi pemilihan Pasar Gede sebagai lokasi gelaran pertunjukan tari. Banyak sekali dampak positifnya, mampu mampu menghidupkan perekonomi khususnya di pasar tradisional.
“Lokasi Pasar Gedhe mampu menghidupkan bukan hanya pelaku seni kreatif tapi juga masyarakat kebanyakan. Solo Menari ini idenya anti mainstream, sangat out of the box,” pungkasnya.
- Resmikan Renovasi Masjid Baiturrahman, Gus Yasin Imbau Masyarakat Andil dalam Kegiatan Masjid
- Seniman Kentrung Ramaikan Pembukaan Pameran Seni Calligraphy Art Exhibition
- Lopis Raksasa Setinggi 2 Meter Meriahkan Tradisi Syawalan Di Pekalongan
