TMMD Sengkuyung Tahap I Tahun 2025 di Desa Samping Resmi Dimulai

Penandatanganan berita acara dilakukan Dandim 0708 Purworejo, Letkol Inf Imam Purwoko sebagai tanda resmi dimulainya program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap I Tahun 2025 di Desa Samping, Kecamatan Kemiri, pada Rabu (19/2). Achmad Luthfi Khakim/RMOLJateng
Penandatanganan berita acara dilakukan Dandim 0708 Purworejo, Letkol Inf Imam Purwoko sebagai tanda resmi dimulainya program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap I Tahun 2025 di Desa Samping, Kecamatan Kemiri, pada Rabu (19/2). Achmad Luthfi Khakim/RMOLJateng

Kodim 0708 Purworejo, Jawa Tengah, secara resmi membuka kegiatan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap I Tahun 2025 di Desa Samping, Kecamatan Kemiri, pada Rabu (19/2).

Pembukaan TMMD ditandai dengan penyerahan alat kerja, penandatanganan berita acara, serta pemukulan kentongan oleh Pj Sekda Purworejo, Achmad Kurniawan Kadir, yang bertindak sebagai inspektur upacara. Ia didampingi oleh Forkopimda Kabupaten Purworejo yang turut hadir dalam acara tersebut.

Komandan Kodim (Dandim) 0708 Purworejo, Letkol Inf Imam Purwoko, mengungkapkan bahwa kegiatan TMMD Sengkuyung tahap I tahun ini difokuskan pada pembangunan fisik dan nonfisik. Sasaran fisik meliputi pembangunan rabat beton sepanjang 908 meter dengan lebar 3 meter dan ketebalan 0,12 meter. Selain itu, juga dilakukan rehab mushola serta pembangunan batas desa di Dusun Gentan, Desa Samping.

"Selain pembangunan fisik, ada juga kegiatan nonfisik berupa penyuluhan yang bekerja sama dengan dinas terkait. Penyuluhan tersebut mencakup bidang kesehatan, wawasan kebangsaan, serta penanggulangan bencana," ujar Dandim saat ditemui usai pembukaan.

Menurut Dandim, dipilihnya Desa Samping sebagai lokasi TMMD didasarkan pada aspirasi warga setempat. Program padat karya serupa terakhir kali dilakukan sekitar 40 tahun lalu, dan daerah ini merupakan penghasil padi gogo yang sebelumnya menjadi lumbung pangan bagi Desa Samping.

"Kami berharap dengan pembangunan jalan rabat beton ini, masyarakat semakin bersemangat dalam bercocok tanam, terutama padi gogo dan tanaman lainnya. Selain itu, jalan ini juga menjadi akses vital bagi transportasi warga serta penghubung antar desa dan kecamatan," jelasnya.

Bupati Purworejo, dalam sambutannya yang dibacakan oleh Pj Sekda Achmad Kurniawan Kadir, menyatakan bahwa TMMD adalah bukti nyata kemanunggalan TNI dan rakyat dalam percepatan pembangunan daerah. Program ini tidak hanya berfokus pada infrastruktur, tetapi juga memperkokoh persatuan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Kami mengapresiasi sinergi antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam menyukseskan TMMD. Sinergi yang kuat ini adalah kunci keberhasilan pembangunan di daerah kita tercinta. Pemerintah Kabupaten Purworejo akan terus mendukung dan berkolaborasi dalam pelaksanaan program TMMD yang terintegrasi dengan pembangunan daerah," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Desa Samping, Amat Kowin, menyampaikan rasa bangga dan syukur atas dipilihnya desanya sebagai lokasi TMMD 2025. Ia berharap pembangunan jalan poros desa yang saat ini baru mencapai 908 meter dapat dilanjutkan hingga total panjang 3 km.

"Kami berharap bantuan dari pemerintah kabupaten maupun provinsi agar pembangunan jalan ini dapat diselesaikan sepenuhnya. Lahan di atas sana akan kami buka kembali sebagai lahan padi gogo seluas sekitar 20 hektar, seperti dulu saat wilayah ini menjadi sentra pertanian padi gogo," harapnya.

Kegiatan TMMD di Desa Samping dijadwalkan berlangsung selama 30 hari, namun Kades optimis dapat diselesaikan dalam 21 hari. Ia juga memastikan bahwa seluruh warga desa, yang terbagi dalam enam wilayah (kadus), ikut serta dalam program ini.

"Partisipasi warga sangat tinggi. Semua mendukung dan terlibat aktif dalam kegiatan ini," pungkasnya.