Tokoh Karanganyar dan Elemen Buruh Kecam Aksi Anarkisme di May Day Semarang

Ketua PCNU Karanganyar, Muhammad Nuril Huda. Dian Tanti/RMOLJateng
Ketua PCNU Karanganyar, Muhammad Nuril Huda. Dian Tanti/RMOLJateng

Aksi buruh memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah, Kamis (1/5), yang awalnya berlangsung damai, berakhir ricuh akibat ulah sekelompok orang tak dikenal.


Insiden ini menuai keprihatinan dari tokoh agama dan masyarakat termasuk di wilayah Kabupaten Karanganyar.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Karanganyar, KH. Badarudin, mengecam keras tindakan anarkis yang mencederai semangat unjuk rasa damai para buruh.

"Kami menyayangkan dan mengecam keras tindakan anarkis tersebut. Harapan kami, pelaku kerusuhan diproses hukum secara adil. Kami juga mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi dan menjaga aksi tetap damai," ujarnya, Minggu (4/5).

Senada dengan itu, Ketua PCNU Karanganyar, Muhammad Nuril Huda, juga mengungkapkan keprihatinan atas kejadian tersebut. Ia berharap agar insiden serupa tidak kembali terjadi di masa mendatang.

"Peristiwa ini sangat disayangkan. Kami mengajak seluruh elemen bangsa, khususnya tokoh agama dan masyarakat, untuk bersama menjaga kedamaian dan menolak segala bentuk kekerasan," katanya.

Berdasarkan informasi dari Polda Jawa Tengah, aksi yang diikuti oleh aliansi buruh seperti KASBI, KSPIP, FSPMI, dan KSPN sejak pukul 14.30 WIB awalnya berlangsung tertib. Namun sekitar pukul 15.15 WIB, muncul kelompok berpakaian hitam yang memicu kericuhan dengan merusak fasilitas umum dan menyerang petugas.

Pihak kepolisian mengambil langkah cepat dengan mengamankan para buruh dan mencoba membubarkan massa perusuh menggunakan water canon serta gas air mata. Aparat juga sempat memberikan imbauan agar massa membubarkan diri secara tertib, namun tidak diindahkan.

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, menegaskan bahwa tindakan tegas dilakukan untuk menjaga keselamatan buruh dan masyarakat.

"Kami mendukung penyampaian pendapat secara damai, tapi tindakan anarkis yang membahayakan orang lain dan merusak fasilitas umum adalah pelanggaran hukum yang tidak bisa ditoleransi," tandasnya.

Sementara itu perwakilan Serikat Buruh,  Ketua DPD FKSPN Karanganyar, Harianto dan Ketua DPC FSPKEP Karanganyar, Danang Sugiatno, S juga mengecam tindakan tersebut dan menegaskan bahwa aksi buruh membawa pesan damai demi kesejahteraan bersama.

Keduanya juga menyayangkan adanya tindakan anarkis oleh sekelompok orang dalam peringatan May Day. 

“Kami mengecam keras aksi kekerasan dan perusakan yang mencoreng semangat perjuangan buruh,” ujar Harianto.

Hal senada juga disampaikan Ketua DPC FSPKEP Karanganyar, Danang Sugiatno. Dia  mengajak semua pihak untuk menjaga ketertiban dan menolak provokasi dalam aksi-aksi ke depan.

“Kami datang dengan semangat damai, ingin menyuarakan harapan untuk perusahaan yang maju, pengusaha yang makmur, dan pekerja yang sejahtera. Karena itu, segala bentuk tindakan anarkis yang mengarah pada kekerasan dan perusakan, kami tolak tegas,” pungkasnya.