Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dengan sistem pengolahan sanitary landfil, segera dibangun di Kendal oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tahun ini.
- Pemilik Rumah Kucing Semarang Berharap Pemkot Punya Regulasi untuk Tangkal Pembantaian Kucing
- Agenda Wiyosan Setu Pon Mangkunegaran, Bisa Menjadi Magnet Wisata Budaya
- Meriah, Bazar Sembako Gratis dan Panggung Hiburan Anak Desa dan Anak Panti Asuhan
Baca Juga
Lokasi pembangunannya pun sudah ditentukan dan berada di Kaliwungu Selatan yang tak jauh dari TPA Darupono.
Sebagai penunjangnya, pihak pemkab mensosialisasikan cara pengolahan sampah pada masyarakat sekitar TPA
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kendal Sri Purwati melalui Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Irwin Suryono mengatakan, saat ini di Kabupaten Kendal memiliki dua TPA yakni TPA Darupono di Desa Darupono, Kecamatan Kaliwungu Selatan dan TPA Pagergunung di Desa Pagergunung, Kecamatan Pageruyung.
Untuk TPA Darupono sudah mengalami penumpukan volume sampah yang berasal dari beberapa kecamatan di wilayah timur Kabupaten Kendal.
"Luas TPA Darupono sekitar 0,9 hektare. Sedang TPA Pagergunung luasnya sekitar 1,5 hektare. Jika sampah-sampah dari wilayah Timur dipindah ke TPA Pagergunung, warga merasa kejauhan untuk membuang sampah," katanya.
Irwin menambahkan pembangunan TPA baru itu akan memiliki luas 6 hektare. Akan tetapi pada pembangunan tahap pertama akan dilakukan seluas 1,5 hektare.
Lokasi pembangunan TPA sesuai dengan persyaratan dan dekat dari permukiman.
"Lokasinya satu kilometer dari lingkungan pemukiman. Nantinya TPA itu menggunakan sistem Sanitay landfill dalam pengolahannya," tambahnya.
Direktur Bank Sampah Nunuk Sarah Zenubia, mengatakan, pengelolaan sampah bisa dilakukan secara sederhana dengan mengumpulkan sampah melalui anggota PKK, siswa dan tiap kantor baik pemerintah maupun swasta.
Sampah yang dikumpulkan itu masih bisa digunakan untuk menghasilkan barang-barang dan material yang bermanfaat.
"Sampah bisa untuk pupuk tanaman, pakan ikan maupun barang kerajinan dari pembungkus makanan," katanya.
Nunuk menjelaskan keberadaan bank sampah telah berkembang pesat yang semula masih berupa bank sampah swadaya kini menjadi bank sampah pusat.
Pelatihan-pelatihan juga dilakukan yang bertujuan membantu warga di seputar wilayah TPA Darupono bisa menigkatkan taraf ekonomi dan sekaligus menjaga lingkungan dari sampah.
"Pelatihannya membuat aneka barang bermanfaat dari sampah berbagai macam jenisnya. Jadi pengelolaan sampah tidak harus untuk pupuk saja tapi juga bisa yang lainnya" jelasnya.
- Kapolres Demak Prioritaskan Kegiatan Simpatik Percepatan Penanganan Covid-19
- Pilkada 2024, Ketua Relawan Ndaru Tegal Daftar Cawabup di Gerindra
- Aksi Kekecewaan Peternak: Buang Susu Senilai Ratusan Juta Rupiah Ke TPA