Agenda Wiyosan Setu Pon Mangkunegaran, Bisa Menjadi Magnet Wisata Budaya

Respati bertemu Gusti Sura di Pura Mangkunegaran. Dian Tanti/RMOLJateng
Respati bertemu Gusti Sura di Pura Mangkunegaran. Dian Tanti/RMOLJateng

Tradisi peringatan hari lahir Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Mangkoenagoro X, Kawedanan Panti Budaya Mangkunegaran menggelar Tingalan Wiyosan Setu Pon.


Dalam acara tersebut ditampilkan yang tarian khas Mangkunegaran yang digelar di Pendapa Prangwedan Puro Mangkunegaran, Sabtu (28/9) malam.

GRAj Ancillasura Marina Sudjiwo yang biasa disapa Gusti Sura, Wiyosan Setu Pon merupakan acara rutin yang digelar Pura Mangkunegaran tiap Sabtu Pon atau 35 hari sekali (satu bulan sekali dalam kalender Jawa).

"Digelar untuk memperingati hari lahir KGPAA Mangkoenagoro X," jelasnya. 

Ditambahkan Gusti Sura, untuk pengisi acara malam ini dari Kemantren Langen Praja sama dari Komunitas Langen Mataya. Yang menampilkan Santi Swaran yaitu salah satu seni suara Mangkunegaran.

"Kemudian ada juga tarian Janaka Supala, juga tarian Bedhaya Langen Mataya,” Jelas Gusti Sura.

Diharapkan dengan kegiata Wiyosan Setu Pon, generasi muda semakin mengenal kebudayaan Jawa dan menghargai tradisi. Lebih mengenal budaya Jawa dan tradisinya. 

“Supaya generasi muda pun, semakin mengenal kebudayaan Jawa dan juga semakin appreciate (menghargai) sama budaya tradisi dan juga bisa mengerti bahwa kebudayaan itu bisa kok dibawa ke masa sekarang,” lanjut Gusti Sura.

Dalam acara tersebut ditampilkan beberapa jenis tari seperti tari Janaka Supala dari cerita Mahabarata. 

Hadir dalam acara Tingalan Wiyosan Setu Pon, calon Wali Kota Solo, Respati Ardi. Dirinya menyambut positif dengan adanya kegiatan budaya yang rutin untuk memperingati wetonnya KGPAA Mangkunagoro X. 

“Tadi ada tarian seni khas Mangkunegaran yang menampilkan dua generasi. Dan tentunya itu bisa untuk melestarikan budaya. Dan ternyata banyak pengunjung yang datang dari luar Kota Solo. Ini menjadi magnet utama pariwisata berbasis budaya,” ucap Respati.

Respati Ardi, berharap di Kota Solo akan lebih banyak ada kegiatan-kegiatan kesenian dan kebudayaan dengan berbagai variasi sehingga bisa banyak dinikmati masyarakat.

“Tidak hanya di Mangkunegaran saja, harapannya di tempat-tempat lain juga,” pungkas Respati yang juga Ketua HIPMI Solo.