TPS Unik Di Purworejo Usung Tema Dapur Jadul Pawone Si Mbah

Menjadi Ajang Swafoto Oleh Warga
TPS Unik Di Purworejo Usung Tema Dapur Jadul Pawone Si Mbah Dan Jadi Tempat Swafoto Warga Pemilih. Istimewa
TPS Unik Di Purworejo Usung Tema Dapur Jadul Pawone Si Mbah Dan Jadi Tempat Swafoto Warga Pemilih. Istimewa

Purworejo - Beragam keunikan yang terlihat dan dilakukan dalam moment pesta demokrasi yang akan di selenggarakan kali ini.

Pemilu 2024 kali ini para petugas KPPS di Desa Candingasinan, Dusun Sinan RT02/RW01, merencanakan TPS 001 Dukuh Sinan agar warga pun semangat menggunakan hak pilihnya pada Rabu (27/11).

Semarak semangat warga Indonesia untuk menggunakan hak pilihnya hari ini, juga dituangkan meriahnya dalam tempat pemungutan suara (TPS).

Seperti di Desa Candingasinan, Dusun Sinan RT02/RW01, Kecamatan Banyuurip Kabupaten Purworejo Jawa Tengah yang menyiapkan TPS di salah satu rumah joglo, di Dusun Sinan bertema Pawone Si Mbah beserta pernak-perniknya.

Menurut keterangan Suryadi, selaku Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS0 001 Dusun Sinan, sesuai tema tersebut petugas TPS pun memakai busana zaman dulu selain mengenalkan suasana dapur orang zaman dahulu. Hal ini mempunyai arti makna mengenang suasana orang tempo dulu yang kehidupan sehari-harinya dalam kesederhanaan, baik saat memasak dan aktivitas lainnya hanya menggunakan alat tradisional.

"Iya kita ingin mengenang masa-masa dulu. Di saat-saat kita masih kecil, kita sangat senang sekali dan tenang kehidupan di desa. Yang kehidupannya tidak terpengaruh oleh dunia modernisasi dan tidak ada globalisasi. Kita hanya mengandalkan bumi. Kita makan hasil dari bumi, dan kita senang dari bumi,” tutur Suryadi.

"Kita memakai busana adat Jawa, blangkon karena itu adalah kebudayaan kita orang Jawa zaman dulu,” ucapnya.

"Anak-anak kita di masa yang akan datang tidak hilang kebudayaan kita sendiri. Bangga dengan kebudayaan orang Jawa sendiri, " tambahnya.

Tema ini bercerita tentang menjelaskan betapa naturalnya orang dulu dalam hal masak dan mencari pangan yang mencukupi dari alam (hasil bumi), jauh dari kehidupan zaman modern sekarang ini, yang semua serba menggunakan alat-alat canggih secara instan dan mewah.

Tema Pawone Si Mbah bertujuan agar saat para warga mendatangi TPS untuk memberikan hak pilihnya dapat bernostalgia di suasana dapur ibu.

Total ada 4 bilik di TPS  Dukuh Sinanyang digunakan untuk menampung warga dalam menggunakan hak pilihnya. Jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 492 yang mencakup 2 dusun di antaranya Dusun Ngemplak dan Sinan.

Hadir dalam TPS, Vita Putri sangat senang dan nyaman serta sempat teringat dan mengenang zaman dulu karena nuansa kenangan yang tidak bisa terlupakan saat kecil.

"Saya datang dengan keluarga langsung senang melihat lokasi TPS yang mengusung tema fasilitas keseharian orang zaman dulu," jelas Vita.

"Melihat banyak perabotan zaman dulu yang sudah lama saya tidak pernah melihat dan menemukan ternyata di acara ini saya bisa melihat kembali," terangnya.

Saat menunggu antrian dan usai pencoblosan, para warga saling swafoto dengan keluarganya di TPS tersebut.

Terpisah, Suwardiyo selaku Kepala Divisi Rendatin (Perencanaan Data Dan Informasi) Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) mengakui bahwa petugas KPPS Dusun Sinan, Desa Candingasinan ini idenya sangat kreatif dan positif.

"Hari ini, di Hari-H kami memang bertugas memonitoring pelaksanaan langsung di TPS. Nah, kebetulan agenda saya ke Banyu Urip. Mulai dari perbatasan, kami sengaja ke Dukuh Sinan untuk melihat pelaksanaan pemungutan disini, “ ucap Suwardiyo.

"Saya melihat Ketua KPPS-nya sangat kreatif. Ingin memperkenalkan alat masak pada masa lalu, perabot rumah tangga. Ini ada setrika jadul menggunakan arang menjadi api, dan di zaman sekarang kemungkinan sudah punah," jelasnya.

"Saya sangat mengapresiasi karena teman-teman ternyata ada usaha untuk bisa menarik teman pemilih untuk datang kesini. Bisa mengikuti pesta demokrasi dan sekaligus bernostalgia, terutama yang sepuh-sepuh bisa melihat ada barang kuno tersebut," terangnya.

“Dengan tema Pawone Si Mbah yang diusung ini membuat warga yang datang bisa bernostalgia melihat perabotan saat zaman dulu yang dipamerkan membuat pandangan merasa natural," pungkasnya.