Tujuh RT Di Mangkang Dilanda Banjir Setinggi Pinggang

Hujan yang mengguyur kota Semarang sejak semalam tanpa henti membuat beberapa daerah di Semarang tergenang banjir.


Hujan yang mengguyur kota Semarang sejak semalam tanpa henti membuat beberapa daerah di Semarang tergenang banjir.

Perumahan Mangkang Indah Ngaliyan salah satunya. Dari 13 RT yang ada, 7 RT di landa banjir setinggi pinggang orang dewasa sejak pukul 03.00 dini hari. Hal ini dikarekakan meluapnya Sungai Beringin.

Dari pantauan, hingga saat ini banjir belum kunjung surut. Warga yang memiliki rumah dengan dua tingkat langsung mengungsikan diri kelantai dua rumahnya.

Ino, salah satu warga perumahan Mangkang Indah Ngaliyan mengatakan, saat air mulai masuk rumah, dirinya langsung mengamankan barang-barang dan membawanya ke lantai 2 rumahnya.

Sementara bagi mereka yang memiliki rumah satu lantai, langsung mengungsikan diri ke tetangga. Hingga saat ini, banjir belum juga surut.

"Dari jam 3 pagi air sudah tinggi sepinggang dewasa, 7 RT terendam, sementara kami mengungsi kelantai 2, dan tetangga ada yang numpang ngungsi juga kesini karena rumahnya hanya satu lantai," ungkap Ino, Sabtu (6/2).

Sementara itu di daerah Gedung Batu Tengah, Ngemplak Simongan, banjir juga melanda dengan ketinggian sepinggang orang dewasa.

Menurut keterangan Wawan, warga Gedung Batu Tengah, air mulai masuk ke dalam rumah sejak subuh tadi dengan ketinggian 20 sentimeter.

Warga yang rumahnya kemasukan air, masih menunggu surutnya air yang ada di jalan, agar bisa mengeluarkan air didalam rumah.

Menurut informasi, saat ini air di depan rumah warga sudah mulai surut dan pemilik rumah yang dilanda banjir mulai mengeluarkan air yang masuk ke rumah.

"Kami masih belum mengungsi, sementara kami keluarkan air didalam rumah, karena memang yang di jalanan sudah surut. Semoga tidak hujan dulu lagi." kata Wawan.

Selain itu, Jalan Pantura Semarang Kendal juga terendam dan mengakibatkan jalan utama menuju Kendal atau Semarang lumpuh.

Banjir setinggi lutut di jalan oantura membuat kendaraan kecil harus menepi dan hanya kendaraan besar saja yang bisa melaju dengan kecepatan rendah.

"Banjir di jalan pantura ini karena limpasan Sungai Beringin dari wilayah Wonosari," ujar Nur, warga sekitar Wonosari.