UKSW Sudah Maksimal Bantu Mahasiswa Asal Kabupaten Pegunungan Bintang

Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Kealumnian Yafet Yosafat Wilben Rissy, S.H., M.Si., LLM (AFHEA) membantah kecolongan atas mencuatnya informasi 200-an mahasiswa asal Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua kelaparan di Salatiga.


"Tidak kecolongan karena sudah ada komunikasi sebelumnya dengan Pemkab Pegunungan Bintang. Namun demikian, UKSW bukan dana Perguruan Tinggi (PT) yang tidak terbatas. Sejauh ini, kami sudah minus Rp200 jutaan untuk membantu mahasiswa beasiswa ini," kata Yafet yang juga Ketua Komite Beasiswa UKSW saat jumpa pers di Rumah Noto UKSW, Kamis (9/2). 

Didampingi Kepala Kantor Sekretariat Rektor Dr. Krishna Djaya Darumurti, S.H., M.H, Yafet menerangkan, UKSW sangat bermurah hati dan secara prinsip memberikan kesempatan bagi 210 mahasiswa beasiswa Pegunungan Bintang untuk melanjutkan akademik di UKSW. 

Adanya aspek-aspek sosial selama ini telah berjalan di UKSW, dia menegaskan kurang tepat membiarkan para mahasiswa beasiswa asal Pegunungan Bintang Papua bergelut dengan persoalan aliran dana tersendat. 

"Mereka ini kan kehabisan bekal sejak awal Januari lalu, dan kami telah memanggil Perwakilan Pemkab Pengunungan Bintang membahas persoalan ini. Sejauh ini 

UKSW juga sudah membantu dalam menjalankan kewajibannya sebagai mahasiswa beasiswa di sini," terangnya. 

Ia membeberkan, kronologi kerjasama antara Pemkab Pegunungan Bintang Papua dengan UKSW terkait pengiriman 210 mahasiswa beasiswa untuk belajar di UKSW. 

Namun kemudian berjalannya waktu terdapat kedala tidak sesuai MoU peningkatan SDM. Total kontrak mulai Maret 2021 estimasi 4 tahun dengan nilai Rp28,1 miliar. 

Di tahun pertama, dibayar Rp1,5 miliar tidak ada kendala. Tahap 2 dibayar Rp3,5 milliar. 

"Total Rp5 miliar dari Pegunungan Bintang itu mentransfer bukan untuk pendidikan di UKSW tapi ditransfer langsung ke para mahasiswa beasiswa. Per Desember Maret 2021-Maret 2022 UKSW minus Rp200 juta UKSW untuk kehidupan mahasiswa ini," bebernya. 

Meski telah mencuat dengan kabar para mahasiswa beasiswa ini mengalami 'kelaparan', UKSW tetap komitmen untuk kewajiban dilaksanakan. 

UKSW mendorong para mahasiswa beasiswa tetap menempuh pendidikan di UKSW. Padahal, per Januari 2022 ini UKSW tidak lagi mengeluarkan biaya untuk para mahasiswa beasiswa ini. 

"UKSW tetap berkomitmen untuk mendukung mahasiswa yang datang dari seluruh Indonesia untuk membangun negeri ini belajar di UKSW. Termasuk UKSW mengapresiasi upaya dari para pihak membantu para mahasiswa beasiswa Papua ini," imbuhnya. 

Adanya upaya para pihak mencoba membantu 210 para mahasiswa beasiswa Papua ini dengan menggelontorkan bantuan sembako dan diapresiasi UKSW. Menurut informasi terbaru, dana yang pendidikan bagi 210 mahasiswa beasiswa Pegunungan Bintang Papua ini akan cair dia minggu ke depan.