UMi Bikin Bisnis Sebring Makin Gurih

Enih menunjukkan produk cemilan yang bisa dinikmati pelanggan luar kota. RMOL Jateng
Enih menunjukkan produk cemilan yang bisa dinikmati pelanggan luar kota. RMOL Jateng

Program pembiayaan UMi (usaha ultra mikro) dari Pusat Investasi Pemerintah (PIP) membantu usaha rumahan Enih, warga Tangerang, makin ‘gurih’ untuk menjangkau konsumen lebih luas.


Enih (47) membuat ide cemilan untuk mengisi hari-hari menemani suami memasuki usia pensiun. Alhasil, mereka berdua pun mengisi hari-hari membuat cemilan sebagai usaha rumahan.

“Sebelum Covid sudah memulai usaha dikerjakan saya dan suami,” ucap Enih saat berbincang di Media Meet Up di Kota Semarang, Senin (20/11).

Saat itu dia mulai menghadirkan cemilan seblak untuk dipasarkan. Enih menggunakan nama ErilDya Cemilan membuat seblak kering (sebring). Kemasanpun masih sederhana menggunakan plastik mika. Enih merogoh tabungan sebesar Rp500 ribu untuk memulai usaha.

Lambat laun, dia pun memutar otak untuk mengembangkan usaha. Sebagai nasabah koperasi syariah di Tangerang, dia lantas ditawari untuk mengambil pinjaman modal usaha.

Petugas menawarkan dengan bunga kecil, tanpa agunan serta persyaratan tidak terlalu ribet membuatnya semakin tertarik.

“Saya mikirnya jangan sampai ada orderan ter-cancel karena kurang modal jadi perlu tambahan modal,” kata dia.

Lantas dia mulai mengambil pinjaman pada saat Covid-19 melanda tahun 2020 sebesar Rp2 juta. Besaran pinjaman tersebut membuat dia harus membayar kredit sebesar Rp200 ribu/ bulan. Usahanya semakin berkembang hingga mencapai 100 buah setiap bulan.

Kemasan juga mulai berubah menggunakan foil agar semakin aman diterima konsumen luar kota. PIP tak hanya berfungsi sebagai penyalur pinjaman melainkan turut mendampingi dalam menjalankan usaha.

“Diberi masukan sehingga berdampak pada pengembangan usaha,” kata dia.

Enih berhasil melunasi pinjaman tepat waktu. Semakin berniat membesarkan usaha dia meningkatkan pinjaman lagi sebesar Rp5 juta. Dia juga mulai merambah ke loka pasar (e-commerce) untuk menjangkau penggemar cemilan di luar Tangerang.

Selain sebring (seblak kering, berbagai variasi lain mulai dihadirkan mulai keripik tempe umpet, sebring kriukk dan kacang kriwil. Kini usaha cemilan ini sudah menembus 1000 buah setiap bulan.

Produknya juga bisa ditemui di toko oleh-oleh area Jawa Barat. “Penjualan meningkat sekitar 30 persen setelah ada tambahan modal dari PIP,” kata dia.

Direktur Utama Pusat Investasi Pemerintah, Ismed Saputra mengatakan, pembiayaan ultra mikro merupakan program pemerintah dengan plafon maksimal Rp20 juta per orang bagi usaha ultra mikro belum dapat mengakses program pembiayaan dari perbankan.

“Program ini agar pelaku usaha ultra mikro tidak terjebak rentenir,” kata dia.

Syaratnya mudah memiliki NIK dan tidak sedang menerima kredit program pemerintah.

Dia melanjutkan, PIP telah menyalurkan Rp34,9 Triliun pembiayaan untuk 9,46 juta debitur melalui 79 penyalur di 509 kabupaten/ kota.

“Untuk Wilayah Jawa Tengah penyaluran pembiayaan UMi mencapai 1,33 juta debitur dengan total pembiayaan mencapai Rp4,8 Triliun,” kata dia.

Direktur Kerja Sama, Pendanaan, dan Pembiayaan PIP, Muhammad Yusuf menambahkan, inovasi dan upgrade layanan UMi 2023 terus dilakukan.

“Apabila sebelumnya memerlukan waktu 27 hari, kini dipangkas menjadi 14 hari. Demikian juga dengan dokumen, dari sebelumnya ada 43 dokumen, kini hanya 15 dokumen karena ini sudah mewakili dokumen yang sebelumnya perlu diminta,” ujar dia.