Pj Wali Kota Salatiga Yasip Khasani mengatakan pemuda saat ini harus mengubah 'mindset', bahwa 'Digital Marketing' tidak hanya untuk pengusaha.
- Kelompok Tani Wanita Karanganyar Banting Setir Produksi Kerupuk Bawang
- PT PLN UP3 Demak Teken MoU dengan Kejari Demak
- Bupati Demak: Produk Olahan Ikan Sayung Bisa Go International Melalui e-Commerce
Baca Juga
"'Digital Marketing' tidak hanya untuk pengusaha. Saat ini kita kalau bicara marketing memang harus berbasis digital. Kalau dilihat lagi istilah kerennya adalah eranya zaman disruptif ini berkembang sangat pesat melebihi era-era sebelumnya," kata Pj Wali Kota Salatiga Yasip Khasani saat membuka kegiatan Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Digital Marketing dan Public Speaking bertempat di Aula Kelurahan Kutowinangun Lor, Salatiga, Senin (26/02) pagi.
Yasip menerangkan, menariknya Indonesia saat ini memiliki satu keunikan terkait dengan masalah pekerjaan yang formal atau profesi.
Bisa dilihat bahwa kecenderungan pemuda adalah memiliki peranan yang penting.
"Pemuda itu mempunyai peran yang luar biasa. Begitu juga potensi untuk pemuda untuk memajukan Indonesia sangat besar apalagi," terang Yasip.
Terkait kewirausahaan yang banyak dilirik kalangan pemuda, tentunya tidak jauh dari sektor informal. Dimana, sektor informal memiliki peran yang luar biasa dan biasanya adalah UMKM memiliki ciri dengan penghasilan tahunannya kurang dari Rp2,5 milliar.
Yasip meminta peserta juga memperhatikan dengan jeli momentum. Termasuk, memanfaatkan pelatihan Digital Marketing. Dimana, internal menjadi satu kebutuhan pokok.
"Mengingat dalam waktu dekat akan ada eranya robotik. Sehingga, memasuki era Artificial Intelligence (AI) semua akan digantikan sebuah sistem kecerdasan manusia yang memungkinkan seperangkat sistem komputer atau mesin lainnya dapat berpikir dan bekerja layaknya manusia," imbuhnya.
Prinsip marketing, dia akui, juga harus diperhatikan mana yang cocok untuk dijalankan. Ini salah satu cara membuka usaha dan pilihan menjadi kunci yang semuanya memiliki resiko.
Ketika seseorang masuk dalam pertarungan (usaha/pengusaha) ada dua hal yang harus diperhatikan, yakni hard competence dan soft competence.
Soft competence termasuk di dalam public speaking dan penguasaan teknologi dan yang ketiga, harus diperhatikan adalah decision making (pengambilan keputusan).
Decision making termasuk bagaimana mengambil keputusan, mengambil momentum sangat penting yang memang harus terus diajak tidak bisa hanya sekedar tiba-tiba datang.
"Saya berpesan bahwa Salatiga kota luar biasa. Sudah dua bulan saya di Salatiga, rasa memilikinya pasti melekat. Sehingga, pupuk rasa memiliki dengan membuka kesempatan usaha selebar-lebarnya," pungkasnya.
Sementara, Kepala Bidang Kepemudaan dan Kepramukaan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Salatiga, Yaroyi, mengatakan bahwa kegiatan pelatihan ini untuk meningkatan peran kepemudaan dan memberi ruang bagi Wirausaha san tata kelola dalam jaring bisnis.
"Melibat 30 Pemuda dari berbagai daerah di Salatiga, dengan anggaran APBD Kota Salatiga kegiatan melibatkan Telkom Salatiga, UKSW dan Baleomoll (bergerak di bidang pemasaran UMKM) sebagai narasumber," terang Yaroyi.
- Siapkan Kelola Darurat Sampah, Gubernur Ahmad Luthfi Bentuk Tim Khusus
- Rama-Yuni Daftar Ke KPU Salatiga Dihantar Dewan Syuro dan Mustasyar
- AKP Darmin Kasat Lantas Polres Salatiga Yang Baru