Sebagai bentuk kepedulian dan bakti pada masyarakat, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengambil kebijakan, mengalihkan tunjangan beras dosen dan karyawan diberikan kepada masyarakat yang terkena dampak COVID-19.
- Jaga Kesehatan Mental Remaja, SMAN 1 Bandar Gelar Workshop Anti Bullying dan Parenting
- Dunia Pendidikan di Kudus 'Dihantui' Tiga Persoalan Serius
- Puncaki Dies Natalis ke 44, Jalan Sehat Universitas Muria Kudus Bertabur Hadiah
Baca Juga
Tunjangan beras untuk dosen dan karyawan UMS kita alihkan untuk membantu masyarakat kaum dhuafa di sekitar kampus yang terkena dampak wabah COVID-19." Ungkap Rektor UMS Prof Sofyan Anif, Kamis (2/4/2020).
Dijelaskan Rektor, penerima bantuan merupakan warga sekitar kampus. Mereka bukan kena virus corona, melainkan kelompok masyarakat yang terkena dampak secara ekonomi akibat adanya wabah ini. Atau mereka mereka yang melakukan karantina secara mandiri.
"Saat ini jumlahnya sedang didata oleh relawan, berapa warga yang harus kita bantu," imbuh Prof Sofyan Anif.
UMS memiliki sekitar 1000 lebih dosen dan karyawan tetap, juga ada karyawan yang tidak tetap.
Pembagian sembako kepada masyarakat yang terkena dampak COVID-19 tersebut merupakan bagian dari 'Gerakan UMS Peduli Lawan COVID-19'. Selain pembagian sembako, ada pula penyemprotan disinfektan yang diarahkan kepada rumah, tempat-tempat ibadah dan lainnya.
UMS juga juga membagikan hand sanitizer, masker, penggalangan dana dan lainnya. Untuk penggalangan dana, bagi masyarakat yang akan membantu bisa mengirimkan melalui nomo rekening 6013001491 Bank Jateng Syariah atas nama LAZISMU UMS.
"Tujuan dari program ini adalah sebagai bentuk tanggungjawab moral UMS dan partisipasinya dalam meringankan beban korban terdampak COVID-19," kata Rektor.
- Melalui Program GlobEEs, UKSW Lakukan Internasionalisasi Pendidikan dengan Chang Jung Christian University Taiwan
- Pemkab Purbalingga dan LPIT Harapan Ummat Perkuat Kolaborasi
- Ombudsman RI Temukan Penyimpangan PPDB di Sejumlah Daerah, Rerie: Jadi Dasar Perbaiki Sisdiknas